Kiai Maruf Melihat Tanda-Tanda Kemenangan di Banten

Kiai Maruf menyimpulkan dari antusiasme warga Banten yang menghadiri acara karnaval.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Maruf Amin melihat tanda-tanda kemenangan di pilpres 2019. Kiai Maruf menyimpulkan dari antusiasme warga Banten yang menghadiri acara Karnaval Indonesia Satu di Kota Tangerang, Ahad (7/4) sore.

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Banten ini mengatakan, elektabilitasnya di Banten juga sudah semakin tinggi. Sehingga, dia optimistis bisa menang di tanah kelahirannya tersebut.

"Saya kira itu tanda-tanda untuk Tangerang khususnya dan Banten umumnya, elektabilitas makin tinggi. Ya, kami optimislah," ujar Kiai Maruf usai menghadiri acara Karnaval Indonesia Satu.

Kiai Maruf mengaku sangat puas dengan acara karnaval yang juga dihadiri calon presiden Joko Widodo tersebut. Menurut dia, ribuan warga Banten yang hadir sangat bersemangat mengikuti acara tersebut.

"Saya kira luar biasa. Acaranya hangat, semangatnya tinggi dan banyak. Jadi menurut saya acanya tadi itu sangat memuaskan. Sulit mengitung jumlahnya itu, kan panjang kan, tiga kilo dan semangatnya luar biasa," ujar Kiai Maruf.

Dalam acara karnaval itu, Kiai Maruf menaiki kereta kencana bersama Jokowi sembari membagikan kaus kepada warga Banten. Kiai Ma'ruf tak menampik bahwa dirinya lelah saat berdiri di atas kereta kencana yang diarak hingga tiga kilometer.

Namun, rasa lelah itu terbayarkan dengan melihat masyarakat yang membludak. "Massanya saja semangat, masa sayanya enggak semangat. Massanya semangat dan luar biasa, semangatnya tinggi sekali itu," kata Maruf.

Ia menambahkan, acara Karnaval Indonesia Satu tersebut juga menggambarkan adanya persatuan. Sebab dalam acara tersebut terdapat perpaduan budaya dan etnis.

"Ya keutuhan bangsa, kebinnekaan. Jadi mencerminkan berbagai kelompok jadi satu. Intinya berbaur dan mendukung 01. Artinya kita didukung oleh berbagai kelompok masyarakat etnis. Barongsai juga ada tadi. Kesenian lain juga ada. Lengkaplah," jelasnya.

Let's block ads! (Why?)