REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Kantor Kementerian Agama Kota Palu, Sulawesi Tengah menyatakan para siswa madrasah di semua tingkatan yang dinaunginya belajar di tenda di luar bangunan sekolah mereka pascabencana. "Proses belajar mengajar berlangsung di tenda-tenda, di halaman madrasah," ucap Kepala Kantor Kemenag Kota Palu Ma'sum Rumi di Palu, Sabtu (3/11).
Ia menjelaskan hampir semua gedung madrasah, mulai tingkat ibtidaiah hingga aliah di Kota Palu rusak berat akibat bencana alam di daerah itu. Sebagian besar kelas tidak dapat untuk proses belajar mengajar karena retaknya cukup besar. Oleh karena itu, kata dia, tidak dimungkinkan proses belajar mengajar berlangsung di kelas.
Selain itu, katanya, para siswa dan guru masih trauma akibat bencana alam itu. Mereka merasa belum nyaman beraktivitas dalam waktu relatif lama di kelas. Oleh karena itu, kata dia, proses belajar mengajar berlangsung di tenda-tenda yang dibangun pemerintah dan relawan.
"Sampai saat ini semua madrasah telah mendapat bantuan tenda dan belajar di tenda-tenda yang ada," kata Ma'sum.
Ia mengakui adanya beberapa kelas di madrasah yang masih baik dan layak digunakan proses belajar mengajar. Namun, kata dia, orang tua siswa meminta proses belajar mengajar di tenda karena masih trauma akibat bencana alam tersebut.
"Masih trauma. Karena itu ada juga orang tua siswa yang meminta kepada sekolah agar proses belajar mengajar berlangsung di tenda saja, itu sebagai bentuk waspada," ujar dia.
Ma'sum belum menguraikan secara detail berapa jumlah madrasah, mulai tingkat ibtidaiah hingga aliah yang rusak total, berat, dan ringan akibat musibah tersebut.
"Pihak kami telah mendata, lengkap dengan jumlah siswa dan guru korban gempa," kata dia.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2OnnTP9Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenag: Siswa Madrasah Palu Belajar di Tenda Pascabencana"
Post a Comment