REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG -- Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kemenko PMK Yohan menuturkan, ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2018 dapat menjadi ajang promosi bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan keharmonisan umat beragama di Indonesia.
"Manfaat secara sosial, kami ingin memberikan satu pengertian kepada dunia khususnya negara ASEAN, bahwa Indonesia itu tidak seperti yang dibayangkan, bahwa Indonesia dengan berbagai keberagaman terjadi hal-hal yang tidak harmonis," kata Yohan saat penutupan AYIC 2018 di Puri den Bencingah, Kabupaten Klungkung, Bali, Sabtu (3/11).
Menurut Yohan, para peserta AYIC 2018 telah melihat sendiri bahwa Indonesia punya kesan yang baik dalam hal kerukunan beragama. Para peserta yang berjumlah 22 orang dari negara negara Asia Tenggara oti juga telah menyentuh toleransi di Indonesia melalui serangkaian kegiatan yang diikuti.
"Kami juga berharap melalui para calon pemimpin masa depan ini, mereka bisa memberikan kesadaran kepada dunia luar bahwa Indonesia tetap satu meski berada dalam keberagaman," kata Yohan menambahkan.
Sementara itu, Direktur Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Kebudayaan Kementerian Luar Negeri, Riaz JP Saehu mengatakan, AYIC diproyeksikan untuk menjadi acara tahunan. AYIC, kata Riaz merupakan inisiatif dari Indonesia.
"Ini diharapkan jadi program tetapnya ASEAN, dan ini masih digodok mekanismenya, mungkin ke depan peserta lebih banyak dan negara penyelenggara bisa giliran," kata Riaz, Sabtu.
Untuk diketahui, AYIC merupakan kegiatan yang diikuti para pemuda Asia Tenggara berupa kunjungan, diskusi dan seminar tentang toleransi beragama di sejumlah kota di Indoesia. AYIC 2018 dibuka di Jakarta dilanjutkan ke Yogyakarta dan Bali.
Terakhir, objek kunjungan AYIC adalah di Bali. Kegiatan AYIC 2018 di Bali disertai dengan kunjungan ke beberapa tempat ibadah di Bali, seperti Puja Mandala, komplek dimana lima tempat ibadah berdiri berdampingan; Desa Dalung, pemukiman dimana pemeluk agama Hindu dan Islam dengan harmonis; serta Pura Besakih, pura terbesar di Indonesia.
AYIC 2018 merupakan kegiatan yang diprakarsai oleh Kemenko PMK, Kemenlu, dan Kemenag sebagai bentuk implementasi ASEAN Declaration on Culture of Prevention yang telah diresmikan oleh Para Pemimpin Negara ASEAN dalam KTT ASEAN ke-31 di Manila tahun 2017. Rangkaian acara ini telah diawali dengan pertemuan antara para peserta AYIC dan Wakil Presiden RI pada tanggal 29 Oktober 2018. AYIC 2018 akan diakhiri dengan upacara penutupan pada tanggal 3 November 2018 di Puri den Bencingah, Bali.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2yS9DZTBagikan Berita Ini
0 Response to "AYIC 2018 Tunjukkan Toleransi Beragama Indonesia ke Dunia"
Post a Comment