
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) Depok, Reno Luqman, membenarkan kematian salah satu anggotanya yang bernama Jatmiko. Jatmiko meninggal setelah ditemukan lemas di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan meninggal saat tiba di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM).
"Tidak ada bentrokan, saudara Jatmiko meninggal karena kelelahan, ditemukan bukan pada saat aksi (bela tauhid) berlangsung," ujar Luqman saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (26/10).
Reno menjelaskan kronologinya, saat Jatmiko kebetulan sedang bertugas jaga di Kantor Pusat PBNU. Ia ditemukan kelelahan pada pukul 16.00 WIB, dan langsung dibawa ke rumah sakit. Kepada semua pihak, ia meminta agar jangan terlalu membesar-besarkan kejadian ini, apalagi dengan menebarkan berita yang tidak sesuai dengan kebenarannya.
"Ini yang perlu diluruskan, jangan ada yang mengurangi atau melebihi fakta. Saudara Jatmiko, benar anggota Banser Depok, dan meninggal karena sakit," katanya.
Namun, ketika ditanyakan diagnosa dari dokter di RSCM, Luqman enggan memaparkan lebih lanjut lantaran semua sedang ditangani oleh PBNU Pusat terkait meninggalnya Wakil Kepala Satkorcap Banser Jakarta Pusat itu. "Saya belum tahu kalau soal itu ya," ucapnya.
Hal senada disampaikan, salah satu anggota GP Ansor Jakarta Barat, M Jamaludin. Ia membantah jika Jatmiko meninggal karena gesekan. "Almarhum kecapekan karena jaga dari semalam. Karena sakit murni. Meninggal di sini, dibawa ke RSCM," katanya saat dikonfirmasi di depan Pimpinan Pusat GP Ansor, Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (26/10).
Jamaludin mengatakan, almarhum bernama Jatmiko. Almarhum meninggal sekitar pukul 15.30 WIB. Jamaludin menjelaskan, sejak pagi GP Ansor memang telah menjaga markas pusatnya dengan mengerahkan sekitar 200 orang anggota.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2qdRuAWBagikan Berita Ini
0 Response to "Anggota Banser Meninggal karena Sakit Saat Jaga Kantor PBNU"
Post a Comment