REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meluncurkan Program Gizi Anak Sekolah (Progas) di SD Inpres 1, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (24/9). Muhadjir berharap pemerintah Kabupaten Sorong memprioritaskan Program Gizi Anak Sekolah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Karena memang anggaran di Kemendikbud sangat terbatas," kata Muhadjir dalam sambutannya di SD 1 Inpres Kabupaten Sorong.
Muhadjir menjelaskan untuk tahun ini dana untuk program tersebut masih sembilan persen dari total anggaran pendidikan, sedangkan untuk tahun depan turun menjadi tujuh persen dari total anggaran pendidikan. Alasan pengurangan tersebut, kata Muhadjir, lantaran sebagian besar anggaran pendidikan sudah diturunkan ke sejunlah daerah baik di provinsi maupun kabupaten kota yang tahun ini besarannya 63 persen, menjadi 64 persen di tahun depan.
"Karena itu saya mohon betul Pak Bupati bisa mempelopori gerakan untuk memberikan asupan gizi yang sehat yang memadai kepada anak didik terutama anak SD," jelasnya.
Selain itu, Muhadjir juga berharap makanan-makanan yang diolah untuk asupan gizi anak-anak sekolah dasar bisa dimanfaatkan dari masyarakat sekitar. Hal itu diperlukan agar bisa membantu penghasilan petani lokal di Kabupaten Sorong.
Muhadjir menyadari bahwa Indonesia memiliki sejumlah permasalahan seperti stunting dan rendahnya tingkat IQ akibat rendahnya tingkat asupan gizi. Oleh karena itu jika asupan gizi bisa terkontrol dengan baik, ia meyakini bahwa anak-anak Papua tidak akan kalah dengan anak-anak daerah lain.
"Bahkan melebihi daerah lain," ucapnya.
Sementara itu Bupati Sorong Johny Kamuru menyambut baik kedatangan Mendikbud ke Kabupaten Sorong. Ia mengungkapkan pembangunan sumber daya merupakan pembangunan yang menjadi prioritas bagi pemerintah Kabupaten Sorong.
"Pendidikan di tingkat dasar merupakan pondasi dalam meletakan dasar pengetahuan bagi peserta didik di usia dini," ucapnya.
Johny juga menyambut baik adanya Progas. Menurutnya Progas merupakan salah bentuk intervensi Kemendikbud untuk menjawab persoalan gizi buruk dan stunting.
"Saya sebagai pemerintah mengapresiasi kepada pihak Kemendikbud atas dipilihnya Kabupaten Sorong Progas sebagai salah satu wilayah pelaksanaan Progas," tuturnya.
Progas sudah dimulai di kabupaten Sorong April 2017 di 83 SD di sembilan distrik. Sedangkan di tahun 2018 hanya di 10 sekolah di dua distrik, yaitu di Aimas dan Klamono.
"Saya memberikan dukungan penuh terhadap Progas untuk tetap berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya. Karena Pemerintah Kabupaten Sorong sedang menaruh perhatian penuh pada pembangunan pendidikan dan kesehatan," tegasnya.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2NCXHonBagikan Berita Ini
0 Response to "Mendikbud Berharap Kabupaten Sorong Prioritaskan Progas"
Post a Comment