REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan sedang menginventarisasi pertanggungan nasabah yang ada di Palu, Sulawesi Tengah. Seperti diketahui pada Jumat lalu, (28/9), terjadi gempa dan tsunami di wilayah Donggala dan Palu yang telah mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia.
BACA JUGA:
"Sampai sekarang masih belum ada laporan dari anggota AAUI tentang kerugian akibat gempa ini," ujar Direktur Eksekutif AAUI, Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe, kepada Republika, Ahad, (30/9). Ia menjelaskan, perusahaan asuransi masih melakukan identifikasi.
Indentifikasi itu meliputi pertanggungan di seluruh area Palu. Jadi, kata Dody, posisi saat ini masih menunggu laporan kerugian dari tertanggung.
Gempa bumi dengan Magnitude 7,4 SR terjadi pada Jumat pukul 17:02:44 WIB atau sekitar pukul 18:02:44 WITA. Lokasi sekitar 0.18 LS, 119.85 BT atau 27 km Timur Laut Donggala, Sulteng, dengan kedalaman sekitar 10 Km, bahkan terjadi tsunami di wilayah itu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, jumlah korban terbanyak berada di Palu, yaitu mencapai 821 orang. Adapun korban wafat di Donggala sebanyak 11 orang.
Sutopo memperkirakan, jumlah korban diperkirakan masih terus bertambah. "Kabupaten Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong listrik padam, komunikasi tidak intensif. Korban diduga tertimbun reruntuhan, masih banyak. Banyak daerah-daerah yang belum terjangkau," ujarnya.
BACA JUGA: Mandiri Syariah Turunkan Tim Medis dan Relawan ke Palu dan Donggala
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Rd0iDCBagikan Berita Ini
0 Response to "Asosiasi Asuransi Masih Hitung Kerugian Gempa Donggala"
Post a Comment