REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan turut meresmikan dua jalan lintas atas (flyover) yaitu Lintas Atas Cipendawa dan Lintas Atas Rawa Panjang di Kota Bekasi untuk mengurai titik kemacetan di Kota Bekasi bagian selatan untuk menuju TPST Bantargebang. Pemprov DKI Jakarta mengucurkan dana sebesar Rp 420 miliar kepada Pemkot Bekasi untuk membangun dua jalan lintas atas ini.
Lintas Atas Rawa Panjang dan Cipendawa dibangun dengan dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di perempatan Rawa Panjang dan Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi. Jalan layang itu menghubungkan Jalan Ahmad Yani dengan Jalan Raya Narogong.
Sementara itu, Lintas Atas Cipendawa akan menghubungkan Jalan Raya Cipendawa dan Jalan Raya Narogong. Kedua jalan layang itu menjadi akses vital bagi truk-truk sampah DKI Jakarta yang setiap hari menuju dan kembali dari TPST Bantar Gebang.
Anies berharap keberadaan kedua lintas atas ini mampu meningkatkan kinerja kedua pemerintah daerah secara umum. Anies ingin kerja bersama antara Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemprov DKI Jakarta ini didasari dengan semangat untuk saling menopang. Bukan Bekasi penyangga Jakarta, kata dia, tapi Jakarta juga penyangga bagi Bekasi.
"Kita saling menyangga, kita saling menopang,” kata Anies dalam sambutannya di Lintas Atas Cipendawa, Kota Bekasi, Jumat (31/1).
Anies menyatakan, wilayah Kota Bekasi dan DKI Jakarta merupakan tetangga yang memiliki integrasi di hampir semua sektor. Mulai dari perekonomian, sosial masyarakat, maupun transportasi. Namun dua wilayah ini tetap memiliki pembagian kewenangan administrasi pemerintahan.
Walaupun memiliki administrasi berbeda dimana sebagian wilayah ada di Provinsi Jawa Barat, sebagian wilayah ada di Provinsi DKI Jakarta, tapi bagi warga, semuanya adalah warga negara Indonesia. Anies mengatakan, semuanya berhak untuk mendapatkan pelayanan yang sama dan setara. Semangat itulah yang mendasari kolaborasi dua pemda ini.
"Masing-masing kita memiliki tanggung jawab dan bermitra untuk memastikan bahwa warga mendapatkan yang terbaik,” ujar dia.
Anies juga menekankan komitmen Pemprov DKI Jakarta akan mendukung penuh proyek pembangunan yang memiliki implikasi luas bagi warga Bekasi. Terlebih, mereka juga berkegiatan di Jakarta seperti bekerja atau sekolah.
Karena itu, ia berharap dua lintas atas yang baru diresmikan akan langsung dirasakan oleh masyarakat luas, baik di Bekasi maupun masyarakat luar Bekasi yang datang ke sini. “Kita ingin agar nantinya kerja bersama ini kita teruskan. Ada banyak sekali yang kita bisa kerjakan. Dan semangatnya sekali lagi adalah semangat kolaborasi," kata dia.
Anies berterima kasih kepada Wali Kota Bekasi yang telah berkomunikasi intensif terkait hal ini. Ia memandang lebih dari sekadar hubungan antarkedua wilayah, tapi hubungan antarmasyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, nantinya kedua lintas atas ini akan tercatat sebagai aset milik Pemprov Jawa Barat. Kedua lintas atas ini diakui akan mengurangi titik macet di wilayahnya.
"Kalau ada 19 titik kemacetan, ada dua sudah selesai. Berarti ada 17 titik macet yang harus terus kami lakukan perbaikan-perbaikan,” kata Rahmat.
Ia mengakui, masih ada titik-titik kemacetan lain dari arah Bekasi ke Jakarta. Kalau diukur rasio berdasarkan matematika, mungkin lebih dari 30 persen kemacetan sudah bisa teratasi. Karena, menurut dia, yang dipecahkan persoalan akut di kota Bekasi itu adalah titiknya satu jalan nasional, satu jalan provinsi serta satu lagi antara jalan provinsi dan jalan nasional yaitu Jalan Jati Asih.
"Ini adalah berkat hubungan baik yang harmonis antara Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dinaungi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ujar dia.
Dia juga berharap kerja sama yang baik antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi dapat dikembangkan untuk mengentaskan masalah transportasi maupun mobilitas warga antarkedua wilayah.
Minta Rusunawa
Pemkot Bekasi juga berencana meminta DKI Jakarta untuk membangun Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) di Bantargebang setelah menyelesaikan proyek dua jalan layang di wilayah itu. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menaruh harapan Pemprov DKI Jakarta bisa membangun rusunawa untuk masyarakat miskin.
Sejauh ini Kota Bekasi telah mempunyai rusunawa di wilayah Bekasi jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Hanya saja rusunawa dua blok dengan 96 kamar itu belum dapat menampung semua masyarakat miskin di Kota Bekasi.
Selain merencanakan pembangunan rusunawa di Bantargebang, Pemkot Bekasi juga merencanakan pembangunan serupa di wilayah Mustika Jaya. "Mudah-mudahan adalah (anggaran hibah DKI) yang bisa dipakai," kata Rahmat.
Konsep pembangunan Rusunawa Bantar Gebang dan Mustika Jaya terbagi atas dua blok dengan total enam menara, masing-masing blok terdapat tiga menara. Jumlah kamarnya disetarakan dengan rusunawa Bekasi Jaya yaitu 96 kamar. Anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan seluruhnya mencapai Rp 75 miliar.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2tX8GQVBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemprov DKI Bangun Dua Lintas Atas di Kota Bekasi"
Post a Comment