REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini operator bandara di Indonesia yakni PT Angkasa Pura (AP) I dan II menyoroti turis asal Cina untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru dari Wuhan (2019-nCoV). Hal tersebut dilakukan setelah Kementerian Luar Negeri mengeluarkan imbauan perjalanan atau travel advice ke Cina.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan saat ini dari 15 bandara yang dikelola tidak ada penerbangan langsung ke China. "Beberapa bndara internasional (penerbangan ke China) tidak langsung," kata Faik usai menghadiri rapat koordinasi antisipasi birus korona di Gedung Kementerian Perhubungan, Senin (27/1).
Faik mendata, turis dari China ke Indonesia melalui bandara yang dikelola AP I sebanyak 2,7 juta per tahun. Saat ini, dia menegaskan AP I sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan seluruh turis asal Cina mendapat perhatian ekstra dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Kalau ada penumpang sakit kita koordinasi dengan imigrasi dan kesehatannya juga dipantau melalui suhu tubuh di bawah 38 derajat. Dejauh ini kami meningkatkan proses pemeriksaan, petugas juga mengemakan masker," jelas Faik.
Sementara itu, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan dari 19 bandara yang dikelola, sebanyak tiga bandara mendapatkan perhatian khusus. Ketiga bandara tersebut yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, dan Bandara Kualanamu.
Dia menjelaskan khusus di Bandara Soekarno-Hatta, terdapat 31 pergerakan pesawar ke China. "Dapat kami sampaikan dari bandara yang dikelola AP II, tidak ada juga penerbangan langsung ke China," tutur Awaluddin.
Awaluddin menegaskan AP II melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk melengkapi bandara dengan alat untuk memeriksa kesehatan penumpang, khususnya penerbangan Internasional. Awaluddin memastikan koordinasi dengan regularor juga terus dilakukan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta seluruh stakeholder transportasi untuk melakukan upaya-upaya antisipasi pencegahan masuknya virus korana ke Indonesia. Khususnya, kata Budi, antisipasi di sektor udara dan laut untuk memerhatikan perkembangan virus corona.
“Harus ada tindakan melakukan upaya preventif yang lebih intensif,” tutur Budi.
Budi mengatakan upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh para operator sektor transportasi udara dan laut yaitu melakukan pemantauan dan pemeriksaan penumpang hingga kru. Khususnya, lanjut Budi, dari tujuan asal negeri Cina, melakukan koordinasi intensif dengan para stakeholder khusus Kantor Kesehatan pelabuhan (KKP).
“Ini agar petugas di bandara dan pelabuhan internasional yang dilalui penumpang dari tujuan asal negeri Cina diharapkan menggunakan masker,” ungkap Budi.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2tUIXbHBagikan Berita Ini
0 Response to "Operator Bandara Soroti Turis Asal China"
Post a Comment