REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sekitar 177 kepala keluarga (kk) harus mengungsi di posko pengungsian gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten akibat banjir yang melanda wilayah ini. Jumlah ini terus bertambah seiring waktu. Mereka membutuhkan bantuan pakaian hingga obat-obatan.
"Para pengungsi di posko paling butuh pakaian layak pakai, karena banyak baju mereka yang hanyut. Terus obat gatal, obat magh karena kan mereka pada telat makan. Juga butuh selimut, tikar," kata Kepala Tagana Lebak, Iwan Hermansyah, Kamis (2/1).
Meski begitu, Iwan menyebut Tagana bersama instansi lain sudah memaksimalkan penanganan korban banjir dengan membuat posko pengungsian hingga dapur umum bagi para pengungsi. Seperti diketahui, ada enam Kecamatan di Kabupaten Lebak yang terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Selasa (31/12) lalu. Selain Kecamatan Sajira, beberapa daerah lain seperti Kecamatan Cipanas, Lebakgedong, Curugbitung, Maja hingga Kecamatan Cimarga.
Untuk membantu para korban terdampak, pihaknya menurunkan 100 persinel yang tersebar di berbagai daerah di Lebak. Beberapa daerah yang terisolasi akibat jembatan yang putus disebutnya menyulitkan penanganan bencana.
"Ada daerah yang terisolasi karena jembatan gantungnya putus, seperti di Kampung Bolang, Susukan. Tapi kita sudah pasang perahu, lositik makanan, air bersih lampu juga sudah kita berikan," jelasnya.
Saat dikonfirmasi pada pukul 09.00 WIB hari ini, banjir sudah mulai surut dan beberapa warga di kampung yabg terisolir tersebut sudah bisa menyeberang untuk evakuasi. "Pagi ini sih sudah mulai surut banjirnya, sudah ada warga yang bisa menyeberang, sementara sudah bisa dilalui," ucap dia.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/39G0nJgBagikan Berita Ini
0 Response to "Banjir Bandang Lebak, Pengungsi Butuh Pakaian dan Obat"
Post a Comment