REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pada tanggal 26 Desember 2019 sebagian wilayah Indonesia akan dilewati jalur cincin. Meliputi tujuh provinsi di Indonesia yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Sedangkan wilayah yang tidak dilewati jalur cincin akan mengalami gerhana matahari sebagian, yang tidak kalah menarik. Gerhana matahari memang bisa terjadi beberapa kali dalam setahun. Namun, peristiwa ini tetap langka untuk suatu bagian tertentu di permukaan bumi. Gerhana matahari cincin selanjutnya baru terjadi kembali di Indonesia tanggal 31 Mei 2031.
Prodi Ahwal Al Syakhsiyah (Hukum Keluarga Islam) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya pada Kamis, 12 Desember 2019 menyelenggarakan Sosialisasi Gerhana Matahari Cincin 2019 di SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya. Kegiatan diawali ceramah seputar matahari dan gerhana oleh Andi Sitti Maryam, M. Si., di hadapan lebih dari 100 siswa SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan oleh tim mahasiswa mengenai cara pengamatan gerhana matahari secara aman, yaitu dengan kacamata gerhana. Karena mengamati matahari secara langsung berbahaya, hingga dapat menyebabkan kebutaan.
Para siswa juga diajarkan membuat sendiri kamera lubang jarum sederhana untuk mengamati matahari dari kardus bekas. Di akhir acara, secara bergantian siswa mengamati matahari dengan kacamata gerhana dan masing-masing mencoba menggunakan alat pengamat matahari dari kardus yg mereka buat sendiri.
Acara ini disambut positif oleh Kepala Sekolah Ibu Rini Wulandari, S.Pd., M.M. Dalam sambutannya beliau menyatakan terima kasih atas kunjungan tim UM Surabaya. Ia berharap para siswa dapat mengambil manfaat kegiatan ini sebagai pembelajaran sains melalui pengamatan fenomena alam gerhana matahari.
*Oleh: Andi Sitti Maryam, Dosen UM Surabaya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "UM Surabaya Sosialisasikan Gerhana Matahari Cincin 2019"
Post a Comment