REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian menyebut obesitas mempersulit perjuangan perubahan iklim, terutama karena populasi bumi menambahkan sekitar 83 juta orang dalam bentuk dan ukuran pada setiap tahun. Kombinasi metabolisme yang lebih tinggi itu yang menyebabkan peningkatan lebih banyak emisi karbon dioksida dari konsumsi makanan dan minuman, serta output tambahan emisi dari transportasi berbahan bakar fosil.
Obesitas dikaitkan dengan sekitar 20 persen lebih banyak emisi gas rumah kaca dibandingkan orang yang dianggap memiliki berat badan lebih ideal. Dalam studi yang baru-baru ini diterbitkan, para peneliti menemukan obesitas global diperkirakan berkontribusi terhadap tambahan 700 megaton emisi karbon dioksida per tahun. Angka itu setara dengan sekitar 1,6 persen dari semua emisi buatan manusia.
Obesitas telah diberi label Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sebagai epidemi yang berkontribusi lebih tinggi dari penyakit jantung, strok, diabetes, dan beberapa jenis kanker. “Analisis kami menunjukkan bahwa selain efek menguntungkan pada morbiditas, mortalitas, dan biaya perawatan kesehatan, obesitas juga dapat memengaruhi lingkungan,” kata seorang penulis makalah dari Departemen Nutrisi, Kebugaran, dan Olahraga di Universitas Kopenhagen di Denmark, Faidon Magkos dilansir New York Post, Jumat (27/12).
Kekhawatiran dengan berat dan emisi karbon dicatat dalam sebuah makalah oleh Obesity Society. Obesity Society adalah sebuah organisasi keanggotaan ilmiah yang berdedikasi untuk studi obesitas dan pengobatan.
Para peneliti menegaskan bahwa merawat badan obesitas membutuhkan lebih banyak makanan dan minuman untuk diproduksi dan diangkut ke tubuhnya. Demikian pula, transportasi orang yang lebih berat dikaitkan dengan peningkatan konsumsi bahan bakar fosil.
Pada dasarnya, asumsi itu didasarkan bahwa orang dengan obesitas lebih banyak mengemudi sehingga kurang berjalan atau naik sepeda. Namun, pendapat itu mungkin tidak berlaku pada semua orang gemuk.
“Studi ini menjelaskan bahwa kita membayar harga yang mahal untuk membuatnya sulit mengakses perawatan untuk obesitas. Tidak hanya obesitas memengaruhi kesehatan individu yang memilikinya, obesitas yang tidak diatasi juga berkontribusi terhadap masalah lingkungan,” kata pendiri ConscienHealth, Ted Kyle.
Praktisi kesehatan dari Sekolah Kesehatan Masyarakat di AS, Boyd Swinburn mengaitkan aktivitas fisik dengan lebih banyak karbon dioksida yang dihasilkan dibandingkan saat istirahat. Namun, tidak seorang pun akan berpikir untuk menstigmatisasi orang yang berolahraga karena memiliki efek negatif terhadap lingkungan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Obesitas Bisa Berkontribusi Buruk pada Perubahan Iklim"
Post a Comment