REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Kelompok militan di Mali membunuh 25 orang tentara ketika menyerang dua kamp tentara di Mali tengah, Senin (1/10). Pemerintah Mali mengatakan, tentara yang diserang merupakan pasukan yang memang melawan kelompok tersebut selama ini.
Sebanyak 60 tentara lainnya hilang. Tentara yang menjadi korban merupakan pasukan yang menahan kelompok-kelompok militan yang memiliki hubungan dengan Alqaidah atau ISIS. Kelompok tersebut telah mendirikan operasi di beberapa bagian Mali dari tempat pertama kali melakukan serangan di Sahel.
"Di antara jajaran FAMA (angkatan bersenjata Mali), jumlah korban sementara adalah 25 tewas, empat luka-luka, sekitar 60 hilang dan kerugian peralatan berat," kata pemerintah Mali.
Sebelum serangan yang menghasilkan banyak korban jiwa itu, pihak berwenang mengatakan pos-pos militer di Boulkessi dan Mondoro telah menjadi sasaran. Hanya saja, penyataan tersebut tidak dibarengi dengan keterangan lebih lanjut.
Sebagai tanggapan atas kejadian itu, tentara melancarkan operasi gabungan dengan pasukan negara tetangga, Burkina Faso. Mereka pun mendapatkan dukungan dari pasukan Prancis yang ditempatkan di wilayah itu.
Negara Afrika Barat itu berada dalam konflik sejak 2012. Ketika itu kelompok radikal membajak pemberontakan etnis oleh orang-orang Tuareg di utara. Baru-baru ini kekerasan telah pindah ke Mali tengah, di mana pertempuran antara petani dan penggembala juga melonjak tahun ini.
Kelompok-kelompok radikal telah mengeksploitasi persaingan etnis di Mali dan negara sekitarnya. Mereka melakukan perekrutan dan membuat petak-petak wilayah yang tidak dapat ditaklukan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kelompok Militan Tewaskan 25 Tentara Mali"
Post a Comment