REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengatakan Presiden Joko Widodo menyetujui pembangunan Istana Presiden di Papua. Bahkan, kemungkinan istana di Papua akan lebih dahulu dibangun daripada istana di lokasi ibu kota baru, Kalimantan Timur (Kaltim).
"Bahkan mungkin istana (Papua) ini lebih duluan daripada istana baru di Kaltim, jangan-jangan begitu, bisa saja terjadi, tapi nggak tahu," ujar Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (13/9) petang.
Wiranto mengatakan, istana di Papua tersebut dibahas saat Presiden Joko Widodo bertemu 61 tokoh adat Papua dan Papua Barat. Pada saat itu, Presiden Jokowi pun menyetujui pembangunan Istana di Bumi Cendrawasih.
Wiranto menuturkan, Ketua DPRD Jayapura Abisai Rollo sebagai ketua rombongan menyampaikan sejumlah permohonan, di antaranya tentang pembangunan Istana Kepresidenan di ibu kota Papua, Jayapura. Abisai juga menyampaikan, akan menyumbangkan lahan seluas 10 hektare kepada negara untuk dibangun Istana Presiden.
"Presiden sudah intinya menyetujui karena tanah di Jayapura sudah ada sumbangan lahan 10 hektar ya, dari Abisai Rollo," kata Wiranto.
Ia menegaskan, dengan sudah disetujuinya usulan tersebut oleh Presiden Jokowi, berarti proses dialog sudah berjalan. Sejumlah permintaan-permintaan perwakilan masyarakat Papua sudah dapat dipenuhi.
"Sehingga tidak ada lagi sebenarnya tuntutan-tuntutan lain yang menyebabkan adanya suatu demo-demo lanjutan, anarkis, itu saya kira sudah tidak tepat lagi," katanya.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan 61 tokoh Papua di Istana pada Selasa (10/9) lalu, Jokowi menyatakan akan memenuhi permintaan tersebut. "Mulai tahun depan Istana akan dibangun (di Papua)," ujar Jokowi. Ia kemudian menanyakan kembali soal kesiapan tanah seluas 10 hektare yang dijawab dengan penegasan oleh Abisai Rollo.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebutkan, pihaknya akan menindaklanjuti kajian pembangunan istana kepresidenan di Papua itu. Soal berapa kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk membangun istana di Jayapura, Bambang mengaku masih membutuhkan kajian mendalam.
"Kan cuma (kajian) bikin istana, tapi detailnya saya tidak tahu. Kalau bangun istana nanti, ya dibangun tak masalah. Kita follow up untuk rencana penganggaran 2020," kata Bambang.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2NYHPeDBagikan Berita Ini
0 Response to "Istana di Papua Lebih Dulu Dibangun dari Ibu Kota Baru"
Post a Comment