Search

Libra yang Mengancam Perbankan Global

Facebook mengumumkan akan meluncurkan mata uang digital sendiri, Libra, pada 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Fergi Nadira

Satu lagi mata uang digital akan diluncurkan setelah masyarakat dunia makin mengenal Bitcoin. Meski sempat mengalami pasang surut, mata uang digital terus berkembang dan hadir dalam beragam rupa.

Sebagai platform media sosial yang memiliki lebih kurang 2,5 miliar pengguna di seluruh dunia, Facebook kini berencana mengembangkan mata uang digitalnya sendiri yang diberi nama Libra. Namun, organisasi yang mewakili bank sentral dunia menilai rencana tersebut dapat menimbulkan risiko bagi sistem perbankan internasional.

Rencana Facebook ini pun memicu respons cepat dari pembuat kebijakan ekonomi global. Meski di satu sisi langkah baru dari perusahaan teknologi besar seperti Facebook, Amazon, dan Alibaba ke dalam jasa keuangan dapat mempercepat transaksi dan memangkas biaya, hal itu juga dapat merusak stabilitas sistem perbankan yang baru saja pulih dari krisis pada 2008.

Bank for International Settlements (BIS) melalui pakar teknologinya mengatakan, meskipun ada potensi manfaat yang akan dibuat, adopsi mata uang digital di luar sistem keuangan saat ini berpotensi mengurangi persaingan bahkan menciptakan masalah privasi data. "Tujuannya adalah menanggapi masuknya teknologi besar ke dalam jasa keuangan sehingga mendapatkan keuntungan sambil membatasi risiko," kata Hyun Song Shin, penasihat ekonomi dan kepala penelitian di BIS, dilansir Guardian, Sabtu (29/6).

Menurut dia, kebijakan publik perlu dibangun di atas pendekatan yang lebih komprehensif, yakni mengacu pada regulasi keuangan, kebijakan kompetisi, dan regulasi privasi data. Peringatan dari BIS ini datang hanya beberapa hari setelah Facebook mengumumkan akan meluncurkan mata uang digital sendiri, Libra, pada tahun 2020 mendatang. Adanya rencana tersebut memungkinkan miliaran penggunanya melakukan transaksi keuangan di seluruh dunia dalam suatu langkah.

Hal ini dinilai berpotensi mengguncang sistem perbankan dunia. Salah satu pendiri Facebook, Chris Hughes, pekan lalu menyatakan kekhawatiran yang diungkapkannya terkait perpindahan teknologi besar ke keuangan digital.

Ia bahkan memperingatkan bahwa Libra dapat mengalihkan kekuasaan ke tangan yang salah. Hughes, yang merupakan ketua bersama Proyek Keamanan Ekonomi (sebuah kelompok kampanye antikemiskinan), memprediksi jika berhasil, Libra akan menyerahkan banyak kontrol kebijakan moneter dari bank sentral ke perusahaan swasta ini. "Jika regulator global tidak bertindak sekarang, itu bisa sangat terlambat," katanya.

Sementara itu, Shin mengatakan, para pembuat kebijakan perlu mempertimbangkan apakah sistem saat ini akan lebih disukai daripada sistem yang lebih kompetitif dengan biaya transaksi lebih rendah tetapi ketahanan sistem keuangan kurang terkenal. Menurut dia, para pembuat kebijakan juga perlu mengoordinasikan upaya untuk memastikan sistem baru yang diatur guna melindungi pelanggan, termasuk mencegah pelanggan mendapat akses ke fasilitas pencucian uang.

Bank of England pekan lalu juga dengan hati-hati menyambut kedatangan mata uang digital. Bank of England mengatakan tidak akan mengembangkan mata uang digital sendiri, tetapi bergantung pada regulasi ketat dari inisiatif sektor swasta.

Sebagai raksasa teknologi, ternyata Facebook tak sendiri memimpikan memiliki mata uang digitalnya sendiri. Alibaba dan Ebay kini masing-masing telah mengawali akses ekonomi digital dengan menawarkan layanan pembayaran, yakni Alipay dan Paypal.

Beberapa teknologi besar juga sudah mulai menawarkan produk asuransi. Produk itu menggunakan platform mereka sebagai saluran distribusi untuk produk pihak ketiga, termasuk asuransi mobil dan kesehatan. Sementara itu, ada lagi perusahaan lain yang berkelana ke dalam bidang pinjaman dana, terutama untuk usaha kecil dan konsumen, yang biasanya meminjamkan sejumlah kecil untuk periode singkat.

Terobosan-terobosan baru dalam layanan keuangan terus terjadi terutama di Cina dan juga berkembang pesat di Asia Tenggara, Afrika Timur, dan Amerika Latin. Saat ini layanan keuangan masih merupakan bagian kecil dari bisnis teknologi besar, mewakili sekitar 11 persen dari pendapatan di seluruh sampel bisnis teknologi besar.

BIS menilai bahwa pendatang baru ke pasar dunia dapat memiliki keunggulan kompetitif atas bank. Namun, BIS menegaskan, karena operasi teknologi besar melampaui batas peraturan dan batas geografis yang berbeda, koordinasi antara otoritas nasional dan internasional menjadi faktor yang amat krusial. N ed: setyanavidita livikacansera

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Xhih2b

Bagikan Berita Ini

1 Response to "Libra yang Mengancam Perbankan Global"

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.