REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kemacetan kendaraan hingga 9 kilometer mewarnai arus mudik H-5 di ruas tol Semarang- Solo, Jumat (31/5). Akibatnya aparat kepolisian bersama dengan pengelola jalan tol melakukan rekayasa contra flow guna mengurai antrean panjang kendaraan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, antrean panjang kendaraan di dalam jalan bebas hambatan ini dipicu oleh terjadinya antrean kendaraan yang terjadi di pintu masuk Rest Area KM 429 A (arah Solo) di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang.
Seiring dengan lonjakan volume kendaraan di dalam ruas tol ini, pihak pengelola Rest Area KM 429 sebelumnya melakukan sistem buka tutup di pintu masuk. Buka tutup dilakukan setelah lahan parkir yang ada di rest area ini tidak lagi menampung jumlah kendaraan sejak Jumat dini hari.
Di satu sisi, minat para pengguna jalan tol untuk memanfaakan satu-satunya rest area permanen atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) terlengkap, di ruas tol Semarang-Solo ini juga cukup besar. Apalagi ruas tol Semarang-Solo ini menjadi salah satu ‘titik jenuh’ bagi pengendara yang telah menempuh perjalanan dari Jawa Barat maupun dari Jakarta, setelah masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah.
“Akibatnya, antrean kendaraan yang akan masuk ke dalam rest area ini berimbas pada kelancaran arus lalu lintas di dalam ruas tol,” ungkap Kasatlantas Polres Semarang, AKP Sandhi Widyanoe.
Ia menjelaskan, guna mengantisipasi kemacetan yang lebih panjang Satlantas Polres Semarang berkoordinasi dengan PJR Ditlantas Polda Jawa Tengah, PT TMJ serta pengelola Rest Area KM 429 melakukan rekayasa contra flow 3 : 1 untuk arus lalu lintas dari arah GT Banyumanik. Karena antrean kendaraan dengan simpul di pintu masuk Rest Area KM 429 ini ekornya telah mencapai KM 420 atau mendekati GT Banyumanik.
“Karena antrean kendaraan telah mencapai lebih dari 6 kilometer, maka dilakukan rekayasa lalu lintas contra flow, mulai dari KM 429 hingga KM 433,” jelasnya.
Di mana satu lajur B (dari arah Solo menuju Semarang) yang arus lalu lintasnya relatif lancer diprioritaskan satu lajur tambahan, untuk arus lalu lintas dari arah GT Banyumanik menuju Solo, sepanjang lima kilometer. Di KM 429 median jalan dibuka untuk mengalirkan antrean kendaraan dari arah GT Banyumanik hingga KM 433, guna mengurai kemacetan yang ada. “Contra flow dilakukan mulai pukul 11.30 WIB atau sesaat menjelang shalat Jumat,” tambahnya.
Sandhi juga menjelaskan, rekayasa contra flow ini harus dilakukan agar antrean kendaraan tidak bertambah lebih panjang. Petugas, juga melihat fakta bahwa arus dari arah Solo menuju semarang relatif landai dibandingkan arah sebaliknya.
Kasatlantas juga menambahkan, hasil evaluasi petugas didapatkan kesimpulan, penyebab penumpukan kendaraan di pintu rest area KM 429 karena karena para pengemudi merasa harus beristirahat, mengingat titik jenuh jalan tol Trans Jawa ada di Provinsi Jawa Tengah. Di sisi lain, rest area KM 429 merupakan satu-satunya rest area yang paling representatif, di ruas tol Semarang-Solo, bahkan jika dibandingkan dengan rest area lain, di provinsi jawa tengah.
“Karena animo pengguna jalan untuk beristirahat cukup besar, akhirnya melebihi daya tampung rest area,” ucap dia.
Sebelumnya, General Manager (GM) Operational Rest Area 429 A, Telly Fanda mengungkapkan, guna menambah daya tampung kendaraan, pengelola rest area ini telah menyiapkan area parkir tambahan hingga kapasitas 100 kendaraan. Sehingga total rest Area KM 429 A ini memiliki kapasitas hingga 762 kendaraan.
“Namun sejak H-7 arus mudik Lebaran kali ini animo pengguna jalan tol ini memanfaatkan rest area untuk beristirahat cukup besar,” katanya
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Z2cR7PBagikan Berita Ini
0 Response to "Tol Semarang-Solo Macet 9 Kilometer"
Post a Comment