REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menggelar konferensi pers terkait klaim naiknya elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi mendekati hari pencoblosan.
Dalam pemaparannya, Direktur Kampanye BPN Prabowo-Sandiaga, Sugiono mengungkapkan, membeludaknya massa kampanye terbuka di sejumlah daerah membuktikan bahwa hasil survei yang disampaikan sejumlah lembaga tidak sesuai kenyataan di lapangan.
"Apakah masuk akal jika seorang pejawat kesulitan untuk memenuhi tempat-tempat kampanye. Seharusnya jika apa yang digambarkan survei itu benar, tentu tidak akan sulit untuk pejawat menghadirkan massa yang besar. Paling tidak memenuhi tempat kampanyenya," ujar Sugiono di The Dharmawangsa, Rabu (10/4).
Dalam kesempatan itu, wakil ketua umum (Waketum) DPP Partai Gerindra ini juga menayangkan kegiatan kampanye Prabowo melalui rekaman video. Ia menceritakan bahwa banyaknya massa yang hadir dalam kampanye Prabowo tersebut lantaran keinginan masyarakat untuk suatu perubahan.
"Kepada pihak kami, masyarakat ikhlas menyumbang, tidak hanya tenaga, pikiran, bahkan dana. Mereka berbondong-bondong datang karena ingin perubahan kepemimpinan. Sementara yang di sana kampanye dengan iming-iming imbalan," katanya
Ia pun kemudian juga membandingkan dengan jumlah massa yang hadir di kampanye 01. Menurutnya hal itu sangat terlihat jelas perbedaannya.
Meskipun tidak diunggulkan dalam sejumlah lembaga survei mainstream, namun di beberapa lembaga survei lainnya Prabowo-Sandi terlihat unggul. Sejumlah lembaga survei tersebut di antaranya NCID, LKPI, IDM, Bimata Politica, Survey New Indonesia, Survey Rumah Demokrasi. "Ada juga lembaga survei asing yang saya juga nggak tau afiliasi kemana, dia mengatakan posisi kami juga sudah leading," ucapnya.
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2G5ElBrBagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Alasan BPN Ragukan Lembaga Survei"
Post a Comment