REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat satu masjid yang menjadi pusat kegiatan agama bagi Muslimin setempat. Masjid at-Taqwa, demikian nama masjid tersebut. Beberapa Muslim juga menyebutnya sebagai Masjid Kampong.
Karena Muslimin Christmas Island didominasi etnis Melayu, bentuk masjidnya pun sangat mirip dengan masjid-masjid di Indonesia. Atapnya tak berbentuk kubah, melainkan kerucut.
Masjid tersebut sangat sederhana dengan ukuran yang standar. Terdapat sebuah menara berbentu unik yang menjulang tinggi sehingga dapat dilihat dari kejauhan. Rindangnya pepohonan kelapa menghijaukan lingkungan sekitar masjid. Panorama laut pun dapat dilihat dari masjid. Alhasil, meski tak megah, masjid tersebut tampak sangat indah.
Tak hanya sebagai tempat ibadah, masjid itu juga menjadi tempat untuk mengkaji agama. Bahkan, terdapat sebuah madrasah yang dibangun di halaman masjid. Di madrasah inilah anak-anak Muslim belajar agama dan pengetahuan umum. Sistem belajar mengajarnya tergolong ketat dengan waktu belajar dimulai sejak pukul 03.30 waktu setempat.
Masjid at-Taqwa dikelola oleh Dewan Islam Federasi Australia (AFIC) di Christmas Island. AFIC dibentuk pada 1976 dengan basis awal di Melbourne. Mereka yang berperan dalam menyuarakan hak-hak kaum Muslimin, termasuk dalam politik Australia.
Lantas, kapan Masjid at-Taqwa dibangun? Tak terdapat keterangan pasti mengenai hal ini. Tapi, dalam arsip nasional Australia terdapat sebuah foto sebuah bangunan yang diidentifikasi sebagai sebuah masjid bernama Masjid Malaysia di Christmas Island.
Dalam foto yang diambil pada 1938 itu, tampak bangunan itu telah menjadi pusat aktivitas Muslimin. Hanya saja bentuknya tak sama dengan Masjid at-Taqwa saat ini. Masjid Melayu dalam foto tersebut tampak sangat tradisional dan sangat khas Melayu. Luasnya tak seberapa dengan penanda masjid berupa bulan sabit kecil di ujung atap.
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2TyFIhNBagikan Berita Ini
0 Response to "Geliat Syiar Masjid Kampung di Christmas Island"
Post a Comment