REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM melakukan lelang wilayah kerja (WK) Migas sepanjang 2018 sebanyak tiga putaran. Sayangnya, dari tiga putaran lelang ada saja blok yang tidak menarik investor. Blok yang tidak laku tersebut rencananya akan dilelang kembali pada tahun ini.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto menjelaskan pascatak laku dalam lelang tiga putaran tersebut, pemerintah melakukan evaluasi. Mengawali 2019, pemerintah akan segera mempersiapkan pembukaan lelang kembali.
"Yang saya ingat Makassar Strait dilelang tahun depan," ujar Djoko di Kementerian ESDM, Senin (31/12).
Selain makasar strait, blok seperti West Kampar dan Selat Panjang juga akan dilelang pada tahun ini. Awalnya, Blok Makassar Strait ini dikelola Chevron Indonesia ini memang masuk dalam Proyek IDD. Namun, Kementerian ESDM meminta agar Blok Makassar Strait dikeluarkan dari Proyek IDD. Alasannya, supaya biaya lebih efisien.
Pemerintah kemudian melelang Blok Makassar Strait Agustus lalu. Jadi, pemenang lelang akan mengelola blok tersebut setelah kontrak habis 2020.
Namun, hingga batas lelang berakhir tidak ada pemenang Blok Makassar Strait, meskipun ada peserta yakni Eni. Perusahaan asal Italia itu tidak bisa mendapatkan hak kelola itu karena dianggap tidak memenuhi persyaratan.
Selain Makassar Strait, dua blok lagi yang juga dilelang Kementerian ESDM yakni Selat Panjang dan West Kampar. Blok ini dilelang karena masih berpotensi meskipun gagal memperoleh pemenang pada lelang sebelumnya.
Kontrak Blok Selat Panjang berakhir pada 5 September 2021. Sementara Blok Blok West Kampar terletak di daratan Provinsi Riau dan Sumatera Utara. Blok ini dilelang karena operator lama yakni PT Sumatera Persada Energi (SPE) dinyatakan pailit.
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2R0ZllbBagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Laku Tahun Lalu, Blok Migas Ini Kembali Dilelang"
Post a Comment