
IHRAM.CO.ID, RABAT — Menteri Urusan Islam Maroko Ahmed Taoufiq dan Menteri Haji dan Umrah Saudi Mohamed Saleh Bin Taher Benten menandatangani perjanjian layanan haji 2019 (ta'limatul hajj) di Makkah, Ahad (9/12). Perwakilan kedua negara itu membahas persiapan untuk musim haji 2019.
Dilansir di Marocco World News pada Rabu (12/12), keduanya menyepakati sejumlah persiapan yang dibutuhkan untuk calon jamaah haji (calhaj) asal Maroko.
Pertemuan itu merupakan bagian dari konsultasi kepala delegasi untuk mempersiapkan musim haji dengan layanan terbaik. Dengan demikian, jamaah dapat beribadah dalam kondisi nyaman.
Pada musim haji 2018, beberapa jamaah haji Maroko mengeluhkan kegiatan ibadah di Makkah. Hal itu lantaran adanya sejumlah permasalahan, seperti, kurangnya manajemen, transportasi, dan tempat tinggal.
Sebuah video yang diunggah secara daring menunjukkan jamaah haji Maroko mengeluh tentang kondisi buruk selama berada di Tanah Suci.
Beberapa jamaah juga menceritakan telah melakukan ritual lontar jumrah. Foto-foto jamaah Maroko juga menampilkan lelaki tua yang berbaring lemah di lantai.
Kementerian Urusan Islam Maroko membantah berbagai spekulasi negatif dari video dan foto di daring.
Kementerian itu menyebut pemberitaan media ihwal kondisi jamaah Maroko di Tanah Suci adalah kebohongan.
Berita Terkait
Mereka mengatakan unggahan itu adalah kondisi jamaah pada tahun-tahun sebelumnya. Mereka juga membantah tudingan ihwal banyak jamaah yang tersesat di Makkah. Kementerian mengklaim kondisi ibadah haji 2018 sangat “positif.”
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2BfsA9bBagikan Berita Ini
0 Response to "Maroko Klarifikasi Layanan Pelaksanaan Haji 2018"
Post a Comment