Search

Jangan Pernah Bagikan Foto Boarding Pass, Ini Alasannya

Penjahat siber bisa mengetahui data perjalanan, tempat hotel hingga data paspor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergantian tahun 2019 akhirnya telah datang, sebagian orang sudah memesan tiket perjalanan jauh hari untuk berlibur. Media sosial (medsos) menjadi sarana bagi orang-orang untuk berbagi perjalanan liburan mereka. 

Dalam beberapa kasus, banyak orang-orang yang senang membagikan boarding pass mereka di media sosial sebagai pemberitahuan secara publik. Sementara banyak orang berpikir bahwa mengunggah gambar boarding pass ke jejaring sosial adalah cara yang bagus untuk unjuk diri, nyatanya hal tersebut juga bisa menjadi langkah menuju mimpi buruk.

Territory Channel Manager Kaspersky Lab Asia Pacific Dony Koesmandarin mengatakan membagikan boarding pass di medsos adalah hal yang sangat sering kita temui bahkan di Indonesia. "Jika memang ingin membagikannya di medsos akan lebih baik untuk menyamarkan kode barcode, nama, e-mail, dan informasi penting lainnya," jelasnya lewat keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (1/1).

Selain dari nama dan tujuan, boarding pass mencakup beberapa informasi sensitif yang jika dilihat sekilas tampaknya tidak bermanfaat bagi siapa pun kecuali staf bandara. Informasi pada boarding pass juga termasuk dalam screenshot tiket, konfirmasi pemesanan yang diperoleh melalui aplikasi seluler dan terlebih lagi, email. 

Apabila anda cenderung menggunakan kata sandi yang lemah, siapa saja yang secara diam-diam membaca email tersebut dapat memperoleh akses ke data ini. 

Lalu adakah data lain yang termasuk dalam boarding pass? Untuk permulaan, bisa seperti informasi mengenai seberapa loyalitas anda pada maskapai penerbangan atau kartu frequent flyer. Nomor atau nama pemegang kartu, dalam beberapa kasus, memungkinkan bagi orang asing untuk masuk ke profil pribadi anda di situs web maskapai untuk melakukan check-in online.

Bagian kedua dari data penting yang tersembunyi pada boarding pass anda adalah Passenger Name Record atau disingkat PNR. PNR adalah kode reservasi yang berfungsi sebagai pengenal unik penumpang dalam sistem reservasi komputer. Ini termasuk data rute dan semua yang bepergian bersama anda. Jadi, jika perjalanan dilakukan bersama dengan keluarga, anda akan berbagi PNR yang sama.

PNR juga termasuk informasi tentang tarif serta informasi pembayaran (seperti nomor kartu kredit). Dalam beberapa kasus PNR juga memuat nomor telepon penumpang, detail akomodasi di negara tujuan, tanggal lahir, dan data paspor. Jika anda mempertimbangkan lebih jauh, informasi tersebut adalah data yang sangat berharga.

Ada banyak tindakan yang mungkin dilakukan seorang pelaku kejahatan dengan data pada boarding pass anda. Berdasarkan nomor penerbangan, akan terlihat waktu pergi dan kembali. Maka para pelaku kejahatan akan mengetahui kapan rumah anda tidak berpenghuni dan melancarkan aksinya seperti pencurian mobil dan barang berharga lainnya.

Pengaturan tempat duduk pun dapat dikontrol. Ya, hanya dengan data yang tertera pada boarding pass, orang asing yang mengganggu bisa mengacak nomor kursi dan membuat kenyamanan anda terusik.

Bayangkan setibanya mendarat di tujuan pulang, tiba-tiba nama anda tidak termasuk dalam daftar penumpang. Ternyata seseorang tidak bertanggung jawab telah menelepon maskapai atas nama anda, mengkonfirmasi semua data pribadi, dan meminta untuk pembatalan tiket.

Mirip halnya dengan mengubah kursi, hanya dengan menggunakan data pada boarding pass, penjahat dapat mengubah tanggal penerbangan yang sudah dipesan sebelumnya. Dengan semua data PNR, nomor ini dapat digunakan untuk trik rekayasa sosial dan akses menuju profil anda. Setelah pelaku kejahatan mendapat akses ke profil, ia mungkin menghabiskan semua bonus yang anda miliki.

Jika PNR termasuk nomor ponsel, itu adalah kesempatan bagi para scammer menduplikasi kartu SIM. Bahkan memberikan pelakunya kesempatan untuk membersihkan akun anda dari uang dan menggunakannya untuk pembayaran daring. 

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Svr2iK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jangan Pernah Bagikan Foto Boarding Pass, Ini Alasannya"

Post a Comment

Powered by Blogger.