Erick Thohir: Konsultan Politik Kami adalah Rakyat

Erick menargetkan bisa meraih suara signifikan dari kalangan perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Calon Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir menyatakan, konsultan politik timnya adalah rakyat.

Hal ini menjawab pertanyaan media, usai memberikan orasi strategi pemenangan dalam Deklarasi Perempuan Tangguh Untuk Indonesia (Pertiwi) untuk pasangan calon nomor urut 01, Sabtu (17/11) di Jakarta.

"Konsultan politik kita adalah rakyat, rakyat yang akan kita layani bukan elitis. Kita serap aspirasi rakyat, apa kebutuhan rakyat, lalu kita diskusikan untuk jadi program yang nyata,” jelas Erick Thohir.

Erick Thohir menambahkan, selama pemerintahan Joko Widodo banyak program nyata untuk rakyat, seperti pembangunan infrastruktur. Proyek-proyek itu, kata Erick bukan sekedar pembangunan, tetapi juga membantu meningkatkan ekonomi rakyat sekitar.

Oleh sebab itu, ia mengharapkan kepada Pertiwi yang banyak dihuni perempuan hebat untuk benar-benar turun ke jalan. “Galang komunitasnya, waktu hanya tersisa lima bulan. Penting sekali gerakan memang benar dirasakan oleh komunitas yang akan digalang. Kita bisa bicara melalui media mainstream, sosial media walaupun sangat efektif. Tetapi, manusia secara kodrati yang harus langsung disentuh, diajak bicara,” ujarnya.

Erick kembali mengingatkan masalah perempuan yang tidak mudah dipolitisir Menurutnya, perempuan sulit dipolitisasi karena mereka pakai hati nurani.

Adapun kebijakan Presiden Jokowi saat ini sudah sangat membantu ekonomi rumah tangga. Di antaranya lewat Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang meringankan beban keluarga.

"Banyak ibu-ibu menjadi tulang punggung kekuarga, ada pedagang di pasar, pelaku industri kreatif, juga wisata, ini harus terus dikembangkan, beban ibu-ibu harus kita bantu,” jelasnya.

Presiden juga telah menempatkan perempuan di posisi-posisi yang strategi. Ada delapan menteri perempuan di kabinet pemerintah Jokowi. Jumlah perwakilan ini yang terbesar. "Dan semua bekerja dengan sangat baik. Saya sendiri sebagai ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) juga banyak dibantu perempuan," katanya.

Pemilih Perempuan dalam Pemilu 2019 nanti jumlahnya cukup signifikan, yakni sekitar 50,7 Persen. Erick pun menargetkan bisa menarik perempuan sebanyak mungkin.

“Kita targetkan raih sebanyak mungkin, walau saat ini secara survey kita unggul dan bisa mencapai 60 persen. Namun militansi untuk turun ke lapangan sangat penting, kata Erick.

Let's block ads! (Why?)