Search

GM Terpukul Penurunan Penjualan Mobil di Cina

Kuartal ketiga 2018, penjualan General Motors di CIna menurun hingga 15 persen

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Meskipun negara asal General Motors adalah Amerika Serikat, namun Cina adalah pasar terbesar bagi perusahaan otomotif tersebut. Sehingga tren penurunan penjualan di pasar otomotif Cina saat ini diyakini mempengaruhi GM

Penjualan mobil Cina turun sebesar 12 persen pada September ke 2,06 juta unit. September menandai bulan ketiga berturut-turut bahwa penurunan penjualan kendaraan di pasar Cina. Selain itu, penjualan year-to-date hanya naik 0,6 persen. 

Sejak 1990-an, pasar otomotif Cina terus mengalami pertumbuhan penjualan setiap tahun. Jika penjualan mengalami penurunan pada akhir 2018, itu akan menandai kontraksi pertama bagi Cina lebih dari 20 tahun.

Dilansir dari laman The News Wheel, mengutip dari Bloomberg, Kamis (18/10), Hasil penjualan GM di Cina bahkan dianggap lebih menyedihkan. Selama kuartal ketiga 2018, penjualan GM di Cina telah menurun sekitar 15 persen. 

Saat ini, GM berencana memperkenalkan beberapa model mobil bertenaga listrik pada 2023. Bila pasar tak merespons dengan baik, maka ada kemungkinan GM akan menunda atau memundur waktu untuk menjual kendaraan listrik.

Penjualan otomotif Cina mulai jatuh awal musim panas ini. Dan saat ini perang perdagangan antara Cina dan AS mulai meningkat. 

Baru-baru ini, Amerika Serikat memungut putaran tarif lain untuk barang-barang Cina senilai 2000 miliar dolar AS. Sebagai tanggapan, Cina mengeluarkan tarifnya sendiri atas produk AS senilai 60 miliar dolar AS.

Kendati penjualan tren negatif, analis otomotif Cina masih optimistis bahwa pasar Cina akan mengalami perbaikan. Namun, saat tren penjualan mulai bergeser, maka hasilnya sampai akhir tahun tidak akan bertumbuh.  

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2QZbWkx

Bagikan Berita Ini

0 Response to "GM Terpukul Penurunan Penjualan Mobil di Cina"

Post a Comment

Powered by Blogger.