Search

ACT Tambah Posko Bencana di Sulteng

Dalam pekan ini target delapan posko baru akan didirikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana gempa serta tsunami yang melanda Palu, Donggala, dan Sigi telah berlalu lebih dari 10 hari. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 8 Oktober, jumlah korban mencapai 1.944 orang dan kebanyakan meninggal akibat tertimbun bangunan, tergulung ombak, dan terhisap lumpur likuifaksi.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mendirikan lima posko wilayah untuk memudahkan distribusi bantuan logistik dan pelayanan kesehatan. Lima posko tersebar di Palu, Donggala, Sigi, hingga Parigi Moutong.

"Hari ini akan ada posko wilayah Parigi Moutong, jadi ada penambahan menjadi enam posko,” ujar Direktur Global Humanity Response (GHR) ACT, Bambang Triyono, dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Rabu (10/10).

Di Palu, posko berada di Palu Barat dan Timur. Wilayah Donggala juga terdapat dua posko, sedangkan Kabupaten Sigi terdapat satu posko yang berada di Pesantren Madinatul Ilmi Desa Kota Rindau, Dolo.

Semua posko ini tak hanya sebagai tempat awal pendistribusian logistik bantuan, tapi juga dijadikan sebagai posko medis. Salah satu relawan tim medis ACT Muhammad Riedhaa menyatakan posko medis menempel dengan posko wilayah.

Bambang melanjutkan dalam pekan ini target delapan posko akan didirikan. Masing-masing posko akan dioptimalkan untuk pendataan dan peninjuauan data korban dan wilayah yang terdampak bencana di Tanah Celebes .

Posko untuk wilayah Donggala akan segera ditambah guna memaksimalkan proses evakuasi, pendistribusian logistik, hingga pemulihan. "Cakupan aksi wilayah Donggala cukup luas, perlu tiga posko," ucap Bambang.

Posko kemanusiaan ACT tidak hanya mengatur proses pendistribusian logistik di wilayah terdampak. Dapur Umum juga didirikan berdekatan dengan lokasi posko untuk mengolah makanan siap santap, yang dibagikan kepada pengungsi. Selain itu, tim di masing-masing posko ACT juga akan melakukan pendataan guna persiapan masa pemulihan.

Sejak Senin (8/10) pagi, bantuan logistik telah diberangkat melalui jalur darat dari Sidenreng Rappang untuk korban gempa di Sulteng. Bantuan dengan berat 300 ton ini akan didistribusikan ke wilayah terdampak.

Untuk pembagian bantuan ini, tim ACT akan melakukan peninjauan ke tempat pengungsi berada. Cara ini dilakukan guna mengetahui keadaan pengungsi dan kebutuhan yang paling diperlukan. Setelah itu, pengiriman barang bantuan akan dilakukan dari posko wilayah terdekat pengungsi. Namun ia menyebut ada juga pengungsi yang datang dan mengambil langsung bantuan ke posko yang ada.

Selain dikirim dari Kabupaten Sidenreng Rappang dan Makassar, Sulsel, logistik juga datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Seribu ton bantuan pangan dan logistik telah dilayarkan Kapal Kemanusiaan pada Senin lalu dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Seluruhnya dihimpun dari sejumlah kabupaten dan kota di Jawa, seperti Blora, Ngawi, Bojonegoro, Solo, Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.

Ahad (15/10) mendatang, Kapal Kemanusiaan untuk Palu, Sigi, dan Donggala akan diberangkatkan kembali dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal akan membawa ribuan ton pangan dan logistik tambahan, amanah kepedulian masyarakat Indonesia.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2ORcZp8

Bagikan Berita Ini

0 Response to "ACT Tambah Posko Bencana di Sulteng"

Post a Comment

Powered by Blogger.