Forriz Hotel Yogyakarta Resmi Berbintang Tiga

Pemberian sertifikat klasifikasi tetap mengedankan aturan yang ditetapkan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Adi Karya Wisata secara resmi menyerahkan Sertifikat Klasifikasi Hotel Bintang Tiga kepada Forriz Hotel Yogyakarta. Penyerahan ini semakin membuktikan eksistensi Forriz dalam dunia pariwisata maupun perhotelan di Indonesia.

Sertifikat diberikan langsung Direktur LSU Adi Karya Wisata, Henny Welsa, kepada General Manager Forriz Hotel Yogyakarta, Sumardi. Selanjutnya, Sumardi secara simbolis menyerahkan sertifikat itu ke Owner Forriz Hotel Yogyakarta, Sugiyanto.

Dalam sambutannya, Direktur LSU Adi Karya Wisata, Henny Welsa, mengatakan Forriz telah mendapatkan skor yang cukup baik selama proses audit. Penundaan yang sempat terjadi ditegaskan sebagai komitmen tinggi pemberian sertifikat klasifikasi.

Walau mengenal baik pengelola maupun pemilik Forriz, ia mengaku pemberian sertifikat klasifikasi tetap mengedankan aturan yang ditetapkan pemerintah. Karenanya, ia mengapresiasi Forriz yang mampu memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan.

"Dan segala persiapan sebagai hotel bintang tiga sudah terpenuhi Forriz Hotel Yogyakarta," kata Henny, sebelum menyerahkan sertifikat klasifikasi di Forriz Hotel Yogyakarta, Sabtu (8/9).

Ia mengingatkan, terkadang pelaku usaha menemui kesulitan mengukur diri sendiri, dan dibutuhkan orang luar untuk mengukur usaha tersebut. Sebab, efeknya akan berpengaruh kepada pelanggan jika kekurangan-kekurangan tidak dapat diidentifikasi.

Henny menekankan, perbaikan-perbaikan yang dilakukan pelaku-pelaku usaha akan berdampak kepada kepuasan konsumen. Ia mengaku heran, ada pelaku-pelaku usaha yang menghindari badan-badan pengawasan, yang memiliki kemampuan meningkatkan kualitas usaha.

Untuk itu, ia berharap ke depan Forriz Hotel Yogyakarta terbiasa menjalani proses-proses itu, demi peningkatan kualitas pelayanan. Henny turut berharap, Forriz Hotel Yogyakarta ke depan mampu meningkatkan kualitas pelayanan yang dimiliki.

"Harapannya, minimal mendapatkan nilai yang jauh lebih baik atau maksimal di klasifikasi bintang tiga," ujar Henny.

General Manager Forriz Hotel Yogyakarta, Sumardi, mengaku sangat bergembira dengan diraihnya sertifikat klasifikasi bintang tiga. Ini merupakan hadiah atas perjuangan panjang yang telah dilalukan Forriz Hotel Yogyakarta untuk meningkatkan kualitasnya.

Pemilihan tanggal delapan sendiri memiliki filosofi khusus bagi Sumardi. Angka delapan yang strukturnya tidak memiliki ujung, diharapkan menjadi simbolisasi kesuksesan Forriz Hotel Yogyakarta yang kesuksesannya terus berputar dan tidak terhenti.

"Semoga momen ini bisa membawa berkah bagi kita semua," kata pria yang akrab disapa Cak Mardi tersebut.

Mardi meyakini, setelah diraihnya sertifikat klasifikasi bintang tiga ini, Forriz Hotel Yogyakarta mampu menjadi lebih baik. Ia menuturkan, keyakinan itu dapat dilihat pula dari grafik pencapaian sampai Agustus 2018 ini yang terus memberikan warna positif.

Ke depan, Mardi mengungkapkan, giliran sertifikasi halal untuk makanan dan minuman Forriz Hotel Yogyakarta yang akan dikejar. Ia berharap, usaha-usaha yang dilakukan Forriz Hotel Yogyakarta demi meningkatkan kualitas selama ini mampu berbuah manis.

"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan tidak menjadi satu kesia-siaan," ujar Mardi.

Sejak resmi beroperasi pada 22 Juni 2017, Forriz Hotel Yogyakarta kini telah memasuki usia satu tahun dua bulan. Walau masih muda, Forriz telah mampu meraih sertifikat klasifikasi bintang tiga dan tengah mengejar sertifikasi halal.

Forriz memiliki 116 kamar dengan empat tipe mulai Superior, Deluxe, Suite dan Forriz Suite yang menghadirkan Living Room. Ada pula paket-paket menarik mulai Wedding, Romantic Dinner, sampai paket makan Family Style untuk 6-10 orang.

Let's block ads! (Why?)