REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tato seolah menjadi hal yang lumrah bagi sebagian wanita dan laki-laki terutama kaum muda. Orang-orang bertato saat ini dengan mudah dijumpai di tempat umum. Ada yang memakai tato di lengan, punggung, leher, atau bagian tubuh lainnya.
Lalu bagaimana hukum tato dalam Islam? Ahli Hadis dan Tafsir KH Ahsin Sakho mengatakan, Nabi Muhammad SAW telah melarang tato. Ia mengatakan, dalam hadits HR Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: ”Allah melaknat orang-orang yang mentato dan yang minta untuk ditato.”
Ia menjelaskan, tato dalam hukum Islam ialah haram. Tato merupakan tindakan memasukkan jarum halus dan zat-zat berwarna ke kulit. Sebab, dalam proses membuat tato itu menyakiti diri sendiri dan mengubah pemberian Allah SWT.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Didin Hafinuddin juga mengatakan hal yang sama, bahwa hukum tato dalam Islam ialah haram. Sebab, tato dapat merusak tubuh. Menurut dia, tato tidak memiliki manfaat sama sekali dan tidak maslahat bagi manusia walaupun tato dianggap seni dan indah.
Apakah orang yang memiliki tato wudhu dan shalatnya sah? Kiai Ahsin menjelaskan, jika orang-orang yang bertato kemudian wudhu dan melaksnakan shalat, maka yang dilakukannya itu sah. "Tato yang enggak boleh, tetapi orang shalat dengan tato ya masih sah wudhunya, masih sah shalatnya," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (18/9).
Namun, Kiai Ahsin mengatakan, apabila orang yang bertato sudah tahu mengenai hukum tato diharamkan dalam Islam, maka mereka harus segera bertaubat. "Tetapi selama tatonya masih ada di situ dan dia tau bahwa hukumnya enggak boleh, yaharus dihilangkan," tutur dia.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2xhxeT2Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bagaimana Hukum Pakai Tato dalam Islam? Ini Penjelasan Ulama"
Post a Comment