Search

Rakorpusda di DIY Bahas Sinergi Pengembangan Pariwisata

Pemerintah berupaya menangkap peluang melalui pencanangan visi pariwisata pada 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –- Kota Yogyakarta menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda). Kegiatan yang berlangsung 27-30 Agustus ini mengangkat tema 'Memperkuat  Sinergi Pengembangan Pariwisata di Indonesia'.

Sejumlah pejabat dijadwalkan hadir. Antara lain Gubernur BI, Menko Maritim, Menteri Pariwisata, Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Wakil Menteri Keuangan, gubernur DIY, gubernur Jawa Tengah, dan  bupati/wali kota seluruh wilayah terkait. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Budi Hanoto menegaskan optimalisasi pengembangan sektor potensial seperti sektor jasa pariwisata dapat menjadi quick wins untuk mengeskalasi pertumbuhan ekonomi serta menekan defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit) di Indonesia. Hal ini seiring dengan multiplier effect dari sektor pariwisata yang memiliki kontribusi baik langsung maupun tidak langsung terhadap sektor lainnya

Perlunya pengembangan sektor pariwisata, kata dia, didukung oleh proyeksi UNWTO yang memprediksi tingginya volume kunjungan hingga 700 juta wisatawan mancanegara ke negara-negara Asia Pasifik pada 2030. Untuk itu, pemerintah berupaya menangkap peluang melalui pencanangan visi pariwisata pada 2020 yang menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara dengan masukan devisa sebanyak Rp 275 Triliun.

Lebih lanjut Budi mengatakan besarnya potensi pariwisata di Indonesia perlu diimbangi dengan kegiatan promosi dan pengelolaan yang maksimal. Pengembangan diarahkan melalui beberapa policy issues antara lain, pertama, pengelolaan manajemen pariwisata nasional yang berkelanjutan, khususnya empat destinasi wisata prioritas yaitu Borobudur, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Kedua, percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata yang meliputi tiga A yaitu pengembangan Aksesibilitas, peningkatan Amenitas pariwisata, promosi dan pemasaran intensif serta menciptakan Atraksi dan event berdaya saing tinggi.

Selanjutnya, ketiga, pengembangan potensi industri kreatif berstandar internasional meliputi industri makan minum, tekstil, dan suvenir untuk mendorong spending wisatawan di daerah, serta keempat,  penguatan strategi promosi pariwisata berbasis komunitas dan budaya lokal melalui digital destination dan nomadic tourism.

Guna mendukung pengembangan sektor pariwisata yang optimal, pihaknya turut berperan dalam mengembangkan potensi pariwisata daerah. Serta memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi bottleneck permasalahan dalam penguatan sektor pariwisata maupun sektor pendukungnya.

Ia juga menambahkan, kontribusi total sektor pariwisata di DIY mampu meningkat secara langsung terhadap sektor hotel dan restoran sebesar 10,3 persen atau mencapai Rp 6,8 triliun. Kemudian, secara tidak langsung mampu meningkatkan kontribusi sektor-sektor lain seperti perdagangan, transportasi, informasi dan komunikasi, industri pengolahan serta konstruksi, hingga 55 persen dari total PDRB atau mencapai Rp 36,355 triliun.

Pada kesempatan tersebut juga akan dilakukan penyaluran program sosial BI oleh anggota Dewan Gubernur di tiga lokasi. Yakni ke Kopi Menoreh Kelompok Tani Madigondo, Desa Menoreh, Kecamatan Samigaluh Kulonprogo, Kampung Flory , Sleman, serta Ponpes Muhammadiyah Boarding School Kalasan Sleman.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2wlbHIK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rakorpusda di DIY Bahas Sinergi Pengembangan Pariwisata"

Post a Comment

Powered by Blogger.