IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Banyak jamaah yang memilih tinggal di Kerajaan Arab Saudi (KSA) usai penyelenggaraan ibadah haji. Jamaah haji memanfaatkan kunjungannya ke KSA untuk mengunjungi situs-situs bersejarah di dua kota suci, Makkah dan Madinah.
Dilansir di Arab News pada Senin (27/8), Direktur Pusat Sejarah Makkah Fawaz Al-Dahas beranggapan kunjungan bersejarah itu sangat penting memperkaya pengetahuan bagi jamaah. Dia menekankan perlunya melestarikan nilai sejarah Makkah yang kaya. Karena itu, menurut dia, perusahaan pariwisata memegang peranan penting dalam kunjungan jamaah.
Peneliti Saad Al-Joudi mengatakan banyak orang, terutama peneliti dan siswa sangat tertarik dengan sejarah Makkah. Makkah dianggap sebagai jantung dunia Islam dan dikunjungi oleh jutaan jamaah setiap tahun selama musim haji.
Al-Joudi mencatat ada lusinan situs bersejarah penting yang harus dikunjungi agar setiap orang menghargai nilai budaya Makkah. Saat ini, banyak perusahaan wisata yang mengatur kunjungan dengan menyediakan berbagai bahasa, seperti, Inggris, Prancis, dan Urdu.
Dia memperkirakan ada peningkatan mencapai 30 juta kunjungan jamaah haji ke situs-situs suci pada 2030. Karena itu, ia menekankan pentingnya memberi kesempatan pada jamaah haji untuk mempelajari tentang warisan budaya Makkah.
Al-Joudi menilai kekayaan sejarah dan budaya Makkah layak untuk dipromosikan. Pun kegiatan promosi akan menciptakan lapangan kerja baru bagi para guru sejarah dan bahasa.
Berita Terkait
Al-Joudi menyarankan semua lokasi yang berkaitan dengan kehidupan Nabi harus diidentifikasi, dilestarikan, dan dikembangkan. Madinah juga merupakan rumah bagi beberapa monumen keagamaan dan lokasi bersejarah yang banyak dikunjungi, terutama selama musim haji, seperti Uhud Martyrs Square.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2MRtrVuBagikan Berita Ini
0 Response to "Banyak Jamaah Pilih Tinggal untuk Kunjungi Situs di Saudi"
Post a Comment