Search

Artis dalam Jeratan Narkoba

Artis rentan narkoa karena berada dalam pusaran kompetisi hidup yang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika Lucinta Luna ditangkap akibat narkoba, mungkin publik sedikit terkejut. Meski sensasi sebenarnya bukan barang baru yang melekat pada artis atau selebgram.

Tiap tahun juga artis atau pesohor yang terjerat narkoba selalu ada. Pengamat sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan narkoba sebagai obat-obatan yang dalam konteks terlarang memiliki dua efek. Dua efek itu yakni efek sebagai stimulan atau meningkatkan energi dan depresan alias menurunkan energi.

"Orang-orang modern yang hidup dengan tingkat kompetisi yang tinggi ini mendorong semua orang untuk bisa selalu terjaga, untuk bisa selalu tampil prima," kata Devie.

Fakta yang diungkapkan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut pengguna utama dari narkoba justru orang-orang dalam usia produktif dan pekerja. Alasannya karena mereka punya uang dan untuk mengonsumsi barang haram tersebut membutuhkan biaya.

Alasan berikutnya karena kebutuhan. Bukan hanya kalangan artis yang menjadi sasaran, melainkan siapa pun berpeluang terpapar narkoba.

Kehidupan di kota besar membutuhkan ekonomi tertentu dan standar hidup yang tinggi. Kondisi ini tidak bisa diselesaikan dengan satu pekerjaan sehingga di kota besar setiap orang memiliki pekerjaan sampingan (side job).

Untuk memenuhi kebutuhan itulah, orang membutuhkan energi lebih. Sebagian di antara mereka menggunakan narkoba sebagai salah satu cara meningkatkan performanya.

"Sayangnya narkoba itu adalah stamina yang semu, sifatnya sementara. Karena pada masa tertentu biologis kita tidak akan sanggup memenuhi kebutuhan dari obat-obatan tersebut," kata Devie.

Pada era sekarang alasan seseorang terdorong menggunakan narkoba yakni karena ingin memenangkan kompetisi sehingga harus kuat dan segar. Kehidupan modern yang membuat manusia itu merasa kesepian.

Devie mengatakan kesepian dialami manusia modern karena mereka hidup di ruang digital yang sebenarnya membuat mereka memiliki teman yang tidak betul-betul teman. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa manusia sekarang adalah manusia-manusia stres.

Untuk melupakan stresnya, manusia akan menggunakan narkoba yang di sisi lain sebagai depresan sehingga dapat membuat mereka bisa tidur dan lebih tenang. Kondisi ini yang ditangkap betul oleh pengedar bawah tanah narkoba. Para pengedar melihat dan menyesuaikan targetnya karena kebutuhan dan permintaannya ada.

Pengaruh Baik
Praktisi media sosial Brama Danuwinata Ramadhan mengatakan kalangan artis sebaiknya menjadi influencer yang baik. Artis hendaknya memberikan contoh baik dengan memberikan pengaruh positif kepada penggemarnya.

"Sangat disayangkan saat ini banyak artis yang terseret kasus narkoba," kata Brama. Mengingat artis sekarang juga sudah menjadi influencer yang mempunyai banyak pengikut di media sosial, hal tersebut sangat disayangkan.

"Saat ini sumber berita tentang artis sudah beralih tidak hanya dari televisi maupun media cetak saja," kata pria lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.

Menurutnya, percakapan warganet di media sosial dari segala kalangan jauh lebih riuh memperbincangkan, memberi dukungan, hingga memperdebatkan kasus tersangkutnya artis dalam kasus narkoba. "Oleh karena itu, hindarilah narkoba dan berilah contoh yang baik kepada para pengikut kalian di media sosial," ujar Brama.

Penulis lepas yang juga jurnalis musik, Fakhri Zakaria, mengatakan banyak orang yang tidak siap terkenal sehingga berefek negatif pada diri mereka. Menurut dia, banyak kalangan artis yang mengalami depresi, cemas, merasa terasingkan, dan semacamnya.

"Dari situ mereka cari solusi instan dengan mengonsumsi narkotika yang bikin ketagihan," kata dia. Apalagi, lanjut Fakhri, di dunia hiburan para artis mendapat semacam tuntutan untuk terus terlihat seperti tidak ada masalah.

Kemarin, Lucinta Luna akhirnya buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Lucinta mengaku menyesal.

Sambil tertunduk, Lucinta menyampaikan permohonan maafnya. Dia mengatakan, mengonsumsi obat penenang yang masuk dalam golongan narkoba jenis psikotropika karena mengalami tekanan batin.

"Saya meminta maaf kepada semua masyarakat Indonesia. Dengan tekanan batin, saya seperti ini, saya melakukan kesalahan yang sangat fatal yang bisa merugikan diri saya sendiri," kata Lucinta di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/2).

Pemilik nama Ayluna Putri itu pun berharap agar keluarga dan teman-temannya dapat memaafkan perbuatannya tersebut. "Kalau bisa jangan mengikuti langkah-langkah seperti saya. Tolong jauhi narkoba. Saya terima kasih kepada semua bapak-bapak polisi Jakarta Barat yang sudah melakukan penangkapan ke saya. Dari sini saya bisa menebus dosa dan saya bisa menyesali apa yang saya lakukan," katanya.

Daftar Artis Narkoba
Di tahun ini yang baru berjalan dua bulan, selain Lucinta sudah ada artis lain yang terjerat narkoba. Nanie Darham, di antaranya.

Pemain film Air Terjun Pengantin, Nanie Darham, ditangkap polisi atas dugaan sebagai pengedar narkotika jenis kokain. Dari tangan tersangka Nanie, polisi menyita barang bukti berupa ekstasi hingga sabu pada Senin (10/2).

Kemudian tahun lalu, ada komedian Nunung yang ditangkap bersama suaminya July Jan Sambiran. Nunung bahkan mengaku sudah menggunakan narkoba sejak 20 tahun lalu.

Dua nama artis pengguna narkoba lainnya adalah Jefri Nichol dan Ammar Zoni. Jefri kedapatan memiliki ganja di kulkasnya. Jefri dibebaskan bersyarat dan diwajibkan melapor tiap dua minggu sekali. Sedang Ammar Zoni ditangkap pada tahun 2017 juga atas kepemilikan ganja.

Masih ada sejumlah nama lainnya, sebut saja Steve Emmanuel, Roro Fitria, Fachri Albar, Ridho Roma, Marcello Tahitoe, Fariz RM, serta Jennifer Dunn.

sumber : Antara

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/3bAHRmv

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Artis dalam Jeratan Narkoba"

Post a Comment

Powered by Blogger.