REPUBLIKA.CO.ID, SAXONY -- Di usia yang baru 32 tahun, Julian Nagelsmann sebenarnya lebih cocok menjadi pesepak bola senior. Namun, gagal sukses sebagai pesepak bola, Nagelsmann malah jadi sorotan publik, usai membawa RB Leipzig lolos ke babak 16 besar Liga Champions, tengah pekan ini.
Satu poin di kandang Lyon cukup untuk membuat timnya memuncaki klasemen Grup G, membawahi tim sekelas Lyon hingga Benfica. Alhasil, Nagelsmann mencatatkan sejarah baru di klub yang tak pernah lolos ke fase gugur tersebut di musim pertamanya.
Sebelumnya, Nagelasman pernah membawa Hoffenheim lolos ke Liga Champions pada musim 2017/2018, setelah finis di posisi kedua Bundesliga Jerman. Namun Hoffenheim tak dapat lolos dari fase grup. Hanya saja, kala itu memang pengalaman Nagelsmann di Eropa masih sangat minim.
Namun itu hanya sebagian kisah sukses dari pria yang dijuluki 'Baby Mourinho' tersebut. Sebab di Bundesliga Jerman, Leipzig tak kalah mentereng.
Dengan Borussia Monchengladbach memuncaki Liga Jerman, Bayern Muenchen masih dalam masa transisi, Union Berlin yang mengejutkan semua orang serta Borussia Dortmund yang selalu tak bisa diprediksi, tak ada cerita singkat dalam sepak bola Jerman musim ini.
Dalam semua euforia itu, satu tim yang lepas dari pantauan adalah RB Leipzig. Setelah menorehkan delapan kemenangan dalam 11 pertandingan di semua kompetisi, Leipzig hanya satu poin di bawah Gladbach. Kisah tersebut pun membuat beberapa klub top Eropa mulai membidiknya, yakni Borussia Dortmund, Barcelona hingga Arsenal.
Bisa dibilang, Nagelsman merupakan pelatih termuda di era sepak bola modern saat ini. Saat baru berusia 28 tahun, ia saat ditunjuk sebagai pelatih Hoffenheim pada Februari 2016. Meskipun, penunjukannya tersebut saat itu karena pelatih utama Hoffenheim Huub Steven mundur karena alasan kesehatan. Hanya saja, Nagelsman sebenarnya tak diberi tanggung jawab dalam situasi yang mudah untuk klub. Hoffenheim saat itu menempati posisi 17 dan terancam terdegradasi.
Namun Nagelsmann mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih berkualitas, dengan mengangkat timnya keluar dari zona degradasi di akhir musim. Walaupun Nagelsmann merupakan pelatih permanen termuda dalam sejarah Bundesliga, ia bukanlah satu-satunya. Pelatih termuda yang pernah terlihat dalam pertandingan Bundesliga terjadi pada 23 Oktober 1976, yaitu Bernd Stober yang melatih Saarbrucken di usia 24 tahun.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Julian Nagelsman dan Kesuksesan Melatih di Usia Muda"
Post a Comment