REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019 yang dilakukan Badan Pusat Statistik menyebutkan 62,67 persen dari total biaya kesehatan masih berasal dari biaya sendiri masyarakat di luar program Jaminan Kesehatan Nasional.
Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS Gantjang Amanullah mengatakan porsi pembiayaan kesehatan yang keluar dari kantong penduduk adalah biaya kesehatan yang tidak dijamin dalam program JKN. Gantjang mengemukakan biaya tersebut bisa dari biaya pelayanan kesehatan tanpa menggunakan layanan diluar bpjs kesehatan atau biaya tindakan atau obat-obatan yang tidak dijamin BPJS Kesehatan.
"Rata-rata pengeluaran kesehatan per orang sebesar Rp 30.086 dalam satu bulan," kata Gantjang, Rabu (27/11).
Jumlah tersebut sekitar 2,58 persen dari total pengeluaran dalam sebulan. Dia mengatakan biaya sendiri (out of pocket, OOP) yang dikeluarkan oleh penduduk untuk kesehatan ini menjadi pembahasan di DPR beberapa waktu lalu karena masih lebih besar ketimbang yang dijamin program JKN. Dia menyebut BPJS Kesehatan pun membutuhkan data OOP tersebut untuk diolah.
Dalam Susenas 2019 yang dilakukan di Maret pada 320 ribu sampel juga menunjukkan hanya 65,88 persen penduduk yang memiliki jaminan kesehatan. Sedangkan berdasarkan data BPJS Kesehatan hingga 31 Oktober 2019, kepesertaan sudah mencapai 222,2 juta jiwa atau hampir 90 persen dari penduduk.
Gantjang menegaskan hasil Susenas menunjukkan respons masyarakat dari 320 ribu rumah tangga yang menjadi sampel belum memiliki kartu JKN-KIS. "65,88 persen itu yang mengaku memiliki jaminan kesehatan," kata dia.
Gantjang menduga perbedaan angka tersebut dikarenakan 222,2 juta penduduk yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan belum menerima kartu dari program JKN-KIS tersebut.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "62,67 Persen Masyarakat Bayar Sendiri Biaya Kesehatan"
Post a Comment