Search

Jaga Pasokan, Kementan Atur Pola Tanam Cabai pada Kemarau

Pasokan cabai ke pasar-pasar induk Jabodetabek masih berjalan normal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menjaga pasokan cabai agar tetap stabil pada musim kering. Tujuannya agar masyarakat tetap mudah mendapatkan cabai sehingga tidak menimbulkan gejolak dari berbagai pihak.

Ketua Paguyuban Petani Cabai di Kediri, Suyono menjelaskan beberapa kawasan produksi cabai TW, terutama di dataran tinggi, pertanaman cabai tampak layu karena kekurangan air. Menurutnya, untuk sentra produksi di dataran rendah, rata-rata sedang mulai belajar berbuah sehingga produksi masih sedikit. 

Memasuki kemarau ini pasokan air menjadi kendala. Tapi jangan khawatir karena ini hanya sementara. Sekitar 2-3 pekan lagi diprediksinya sudah banyak cabai yang panen, terutama di dataran rendah. 

 “Secara umum, pasokan tetap terkendali. Untuk Jawa Timur banyak dipasok dari Kediri, Malang, Jember dan Banyuwangi. Khusus Blitar dikirim ke Pasar Induk di DKI Jakarta,” imbuhnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (2/7).

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh Ismail Wahab menuturkan dari hasil pemantauan langsung di pulau Jawa, pasokan cabai masih terkendali. Hal ini terlihat seperti di Cianjur, Bandung, Garut, Sumedang, Sleman, Magelang, Kebumen, Kediri dan Blitar.

Umumnya pertanaman cabai di dataran tinggi tinggal 20-30% yang akan memasuki akhir panen. Sedangkan pertanaman cabai di dataran rendah umumnya mulai belajar panen dan mulai panen normal 1-2 minggu ke depan. “Pasokan secara umum aman terkendali, tidak perlu ada spekulasi berlebihan dari para pedagang”, kata Ismail meyakinkan.

Aseng, petani cabai asal Sumedang Jawa Barat mengatakan pasokan cabai ke pasar-pasar induk Jabodetabek masih berjalan normal. “Minimal 10 ton per malam kami kirim ke Pasar Induk Jakarta. Untuk cabai keriting kebanyakan akan memasuki akhir panen sedangkan cabai rawit justru sebaliknya mulai panen, berbuah lebat dan tahan sampai akhir tahun”, kata Aseng. 

Menurut informasi yang dihimpunnya, harga di tingkat petani Sumedang untuk cabai keriting Rp.35.000,hingga Rp.38.000,- per kg dan cabai rawit merah Rp.25.000,- hingga Rp.27.000,- per kg. Hasil pemantauan lapang yang dilakukan champion cabai asal Bandung, Juhara, melaporkan luas tanam cabai besar di wilayah Bandung pada  Maret mencapai 200 ha. April 160 ha dan Mei 125 ha. 

Dari hasil penanaman tersebut diperkirakan akan dipanen cabai besar 118 Ha pada bulan Juli dengan produksi 1.107 ton. Sedangkan pada bulan Agustus akan ada panen 125 ha dengan produksi 1.196 ton. 

“Alhamdulillah pertanaman cabai di Kecamatan Pengalengan Bandung masih segar meski sudah masuk musim kemarau”, kata Juhara.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2J4Wouy

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jaga Pasokan, Kementan Atur Pola Tanam Cabai pada Kemarau"

Post a Comment

Powered by Blogger.