Ketua MPR: Ibu Ani Srikandi Teladan Semua Orang

Ketua MPR terakhir berkomunikasi dengan Ibu Ani di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkilfi Hasan dan sejumlah tokoh melayat almarhum Ibu Negara 2004-2014 Ani Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Ahad (2/6). Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengenang sosok Ani Yudhoyono sebagai pekerja keras.

Berdasarkan pantauan tokoh yang sudah hadir antara lain Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, musisi/politikus Dwiki Dharmawan, serta politisi Yusril Ihza Mahendra.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan Ani Yudhoyono seorang srikandi yang menjadi teladan bagi semua orang. "Ibu Ani seorang pejuang, pekerja keras, ikhlas, srikandi yang menjadi teladan dan bisa menjadi inspirasi bagi kita semua," kata Zulkifli.

Dia mengatakan Ani Yudhoyono adalah sosok yang mencintai lingkungan dan menekankan persatuan. Zulkifli mengatakan komunikasinya terakhir dengan Ani Yudhoyono saat menjenguk ke Singapura.

Rencananya pada pukul 08.00 WIB nanti, jenazah Ibu Ani akan disemayamkan di Pendopo Cikeas untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang akan memberikan penghormatan terakhir.

Pada pukul 12.00 WIB akan dilakukan shalat dzuhur berjamaah dilanjutkan shalat jenazah di Pendopo Cikeas. Selanjutnya pada 13.30 WIB akan dilakukan upacara persemayaman Jenazah Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono di Pendopo Cikeas dengan inspektur upacara Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

Setelah upacara persemayaman, jenazah akan diberangkatkan menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan rute perjalanan Kediaman Puri Cikeas-Jalan Alternatif Trans Yogi Cibubur-Masuk Pintu Gerbang Tol Cibubur arah Jakarta-Jalan Tol Jagorawi-Cawang-Tol Dalam Kota-Keluar Pintu Tol Pasar Minggu Pancoran-Jalan Raya Pasar Minggu-Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Pada pukul 15.00 WIB akan dilaksanakan Upacara pemakaman almarhumah Ibu Ani Yudhoyono di TMP Kalibata dengan inspektur upacara Presiden RI Joko Widodo.

Let's block ads! (Why?)