REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Tidak seperti di Indonesia dimana tanggal pemilihan umum sudah ditetapkan dan dipersiapkan sejak jauh hari, di Australia tanggal pemilihan umum dapat ditentukan oleh partai dan perdana menteri yang berkuasa. Partai yang berkuasa saat ini di Australia, yakni Partai Liberal yang berkoalisi dengan Partai Nasional akan menyampaikan anggaran belanja (APBN) 2019, Selasa malam (2/4).
Setelah itu, perhatian media akan diarahkan kepada Perdana Menteri Scott Morrison menunggu isyarat kapan akan mengumumkan tanggal pemilu. Dalam penyampaian rancangan anggaran nanti, Menteri Keuangan Australia, Josh Frydenberg akan menekankan anggaran Australia sejauh ini mengalami surplus dan ini bisa digunakan PM Morrison sebagai bagian dari kampanyenya nanti.
Dalam mengumumkan tanggal pemilu, PM Scott Morrison akan mengunjungi Gubernur Jenderal Australia, Sir Peter Cosgrove untuk meminta izin membubarkan parlemen dan karenanya pemilu harus diselenggarakan. Hanya PM Morrison yang saat ini mengetahui kapan pemilu akan diselenggarakan.
Banyak dugaan mengatakan PM Morrison akan bertemu Gubernur Jenderal di akhir pekan mendatang. Bila semua rencana PM Morisson berjalan lancar, besar kemungkinan pemilu akan diselenggarakan pertengahan Mei.
Alasan pemilu pada Mei
Pada dasarnya pemerintah Australia harus menyelenggarakan pemilu sebelum 18 Mei 2019. Menurut aturan di Australia, harus ada minimum 33 hari kampanye sebelum pemungutan suara berlangsung. Karenanya, tidak mungkin pemilu dilakukan di April.
Pemilu di Australia selalu digelar di Sabtu, karenanya hanya ada beberapa tanggal di Mei yang jatuh pada Sabtu. Pilihan pertama adalah 4 Mei, namun ada alasan besar mengapa pemilu tidak bisa digelar di hari itu.
Jika tanggal tersebut yang dipilih, PM Morrison harus mengumumkan hal tersebut hari Senin atau Selasa pekan ini agar memenuhi syarat masa kampanye 33 hari. Tapi kecil kemungkinannya karena pemerintah akan menyampaikan RAPBN 2019 Selasa besok.
Pemilu awal Mei juga berarti pekan terakhir kampanye akan dipengaruhi liburan panjang akhir pekan merayakan Paskah. Pertengahan Mei merupakan tanggal yang paling sangat mungkin untuk penyelenggaraan pemilu di Australia.
Tanggal 11 Mei adalah tanggal dimana PM Morisson bisa memutuskan sebagai hari pemilu setelah RAPBN selesai dan memenuhi persyaratan minimal 33 hari kampanye. Pilihan lainnya adalah 18 Mei yang memberikan waktu lebih banyak kepada pemerintah untuk mempersiapkan diri. Saat ini, PM Scott Morrison memiliki batas waktu sampai 15 April 2019 untuk menentukan pemilu.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2CNrYcKBagikan Berita Ini
0 Response to "Warga Australia Menanti Tanggal Pemilu"
Post a Comment