REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Anggoro Pramudya
Misi mengorbitkan La Liga di Cina. Kurang lebih begitu gerakan bawah tanah yang dilakukan pemain Cina, Wu Lei, yang berseragam Espanyol.
Wu Lei dibeli klub Negeri Matador itu dari klub Shanghai SIPC. Espanyol memberikan kontrak tiga tahun bagi Wu Lei. Pemain berjuluk Maradona dari Cina itu dibeli seharga 2 juta euro atau sekitar Rp 32 miliar atas rekomendasi pemilik Espanyol yang juga warga Cina, Chen Yangsheng.
Cina rupanya antusias dengan karier Eropa Wu Lei. Saat Wu Lei menjalani debutnya di Espanyol dengan menghadapi Villarreal pada pekan ke-22 La Liga, 3 Februari 2019, sebanyak 40 juta orang di Cina menyaksikannya bertanding lewat televisi.
Padahal, ketika itu Wu Lei cuma bermain 12 menit. Seperti dilansir Marca, jumlah 40 juta orang berbanding jauh dengan jumlah penonton di Spanyol yang cuma 177 ribu penonton.
Wu Lei mengaku sangat gembira bisa bermain di La liga yang menurut dia sebagai salah satu liga terbaik di dunia. Wu Lei mengakui harus menyesuaikan budaya dan situasi kompetisi yang berbeda.
Namun, Wu Lei menyatakan siap dan ingin menunjukkan kepada Eropa bahwa Cina punya pemain bagus. "Ini tanggung jawab besar dan saya menyukainya," katanya.
Kini, Wu Lei yang berpostur 1,74 meter itu fokus membela Espanyol hingga sisa musim 2018/2019. Pemilik nomor punggung 7 di tim nasional (timnas) Cina itu pun memberikan ucapan terima kasih kepada rekan setimnya yang telah membantunya untuk beradaptasi dengan atmosfer sepak bola Negeri Matador.
Sebagian dari gol yang saya cetak berkat kontribusi Sergi Darder, yang telah memberikan assist luar biasa. "Mereka banyak membantu saya di lapangan," kata Wu Lei.
Keberadaan striker berusia 27 tahun itu juga dalam upaya perjudian La Liga untuk menggeser Liga Primer Inggris sebagai liga sepak bola paling populer, merujuk pada pemain asing dari seantereo dunia. Selama beberapa dekade terakhir, kompetisi sepak bola Negeri Ratu Elizabeth memang begitu dominan dalam lanskap global.
Bahkan, secara statistik, tim-tim papan atas Liga Primer Inggris saat ini menghasilkan sekitar 5 miliar poundsterling dalam setahun. Angka tersebut berbanding sekitar 3,5 miliar poundsterling yang dihasilkan Bundesliga Jerman.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, La Liga telah berkomitmen untuk secara serius meningkatkan permainan mereka dari bidang permainan. Administrator La Liga telah meluncurkan kampanye pemasaran yang agresif dan proaktif untuk mempersempit kesenjangan keuangan. Kedatangan pemain internasional berada di jantung strategi mereka.
Bisa disepakati kebenaran dasar dari olahraga (khususnya sepak bola) elite modern saat ini adalah pasar luar negeri menjadi sumber pendapatan vital dari penyiaran, sponsor, penawaran, dan pemasaran. Cina merupakan wilayah yang sangat penting dalam medan pemasaran dengan populasi yang besar, yaitu 1,4 miliar (dua kali lipat seluruh Eropa).
Popularitas Wu Lei bukan hanya keberkahan kecil semata bagi Espanyol melainkan juga menjadi rencana besar klub- klub La Liga yang ingin mendongkrak popularitas mereka dengan kompetitornya, yakni Liga Primer Inggris, dalam menghadirkan pemain-pemain dari Benua Asia. (antara ed:citra listya rini)
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2OH0SssBagikan Berita Ini
0 Response to "Perjudian La Liga di China"
Post a Comment