REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Dr Asrinaldi menilai dukungan 12 kepala daerah di Sumatra Barat terhadap calon presiden Joko Widodo (Jokowi) terbukti tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tidak adanya peningkatan suara yang signifikan pada pilpres 2019.
"Sebenarnya ini cukup mengejutkan, meski 12 kepala daerah sudah mendeklarasikan dukungan kepada petahana, ternyata tidak berpengaruh," kata di Padang, Sabtu (20/4).
Ia mengidentifikasi penyebab tidak efektifnya dukungan tersebut karena deklarasi dukungan terhadap pasangan Jokowi-Maruf Amin dilakukan jauh hari sebelum pilpres. Kemudian pada masa kampanye, para kepala daerah tersebut tidak melakukan apapun.
"Jadi dukungan tersebut sifatnya lebih kepada unjuk kekuatan semata, tetapi tidak menggerakan mesin politik," kata dia.
Menurutnya, penyebab kepala daerah tidak mau bergerak dengan maksimal karena sadar akan realitas yang ada di masyarakat bahwa cukup banyak yang mendukung Prabowo Subianto. Apalagi bagi kepala daerah yang akan mencalonkan diri kembali di pilkada berikutnya tentu akan menghitung agar pergerakan politik tidak berpengaruh ke depannya, ucap dia.
Selain itu, ia melihat kepala daerah yang maksimal bergerak memenangkan Jokowi hanya Bupati Dharmasraya Sutan Riska karena yang bersangkutan adalah kader PDI Perjuangan. Kemudian, ia menilai kendati ada 12 kepala daerah yang mendukung Jokowi akan tetapi semangat keberagamaan masyarakat Sumbar menguat.
Masyarakat melihat Jokowi didukung oleh kelompok yang multikultural baik secara agama, ideologi dan etnis, sementara orang Minang dalam memilih pemimpin salah satunya melihat tingkat keberagamaan kandidat.
Sebelumnya sebanyak 12 kepala daerah di Sumatera Barat mendeklarasikan dukungannya kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma''ruf Amin saat kampanye tim Jokowi-Ma''ruf di Danau Cimpago, Padang pada (9/4).
Sejumlah 12 bupati dan wali kota tersebut adalah Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni, Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Bupati Pasaman Yusuf Lubis, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, dan Bupati Solok Gusmal.
Kemudian Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Wali Kota Solok Irzal dan Wali Kota Pariaman Genius Umar.
Akan tetapi berdasarkan hasil hitung cepat Charta Politika di Sumatera Barat pasangan Jokowi-Maruf Amin hanya memperoleh 12,37 persen suara dikalahkan oleh Prabowo-Sandi yang meraih 87,63 persen suara.
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Xo4HpwBagikan Berita Ini
0 Response to "Pengamat: Dukungan 12 Kepala Daerah di Sumbar tak Efektif"
Post a Comment