REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung mengungkapkan seorang pengawas tempat pemungutan suara (TPS) di Cicalengka, Iman Hermawan (55) meninggal dunia pasca pemilihan umum (pemilu), Rabu (17/4) kemarin.
Diduga yang bersangkutan mengalami kelelahan setelah melaksanakan pemantauan pemilu legislatif dan presiden 2019. Sementara itu, pengawas TPS di Kelurahan Andir, Baleendah, Ganjar Faturohman terbaring koma karena pecah pembuluh darah saat melakukan pembersihan alat peraga kampanye (APK).
Komisioner Bawaslu Kab Bandung, Hedi Ardhia mengaku turut berbelasungkawa kepada korban Iman Hermawan yang meninggal. Diketahui, yang bersangkutan diduga kelelahan pasca bekerja. Pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke Bawaslu Jawa Barat dan Bawaslu Pusat.
"(Iman Hermawan) meninggal karena kelelahan dan kita sudah sampaikan belasungkawa keluarga besar Bawaslu Kab Bandung dan laporan akan disampaikan akan disampaikan ke provinsi dan Bawaslu RI," ujarnya, Sabtu (20/4).
Ia mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi loyalitas dan dedikasi almarhum. Oleh karena itu, layak diberi gelar pahlawan demokrasi. Sementara itu, Ganjar terbaring koma disalah satu rumah sakit di Kota Bandung.
Dirinya mengatakan, penyelenggara pemilu telah melaksanakan pencoblosan dengan serius dan tidak main-main. Oleh karena itu, pihaknya menilai sikap para elit politik yang bersitegang tidak menunjukan sensitifitas.
"Betapa perjuangan dan pengorbanan (penyelenggara pemilu). Elit diatas ribut, tidak menunjukan sikap sensitifitas apa yang terjadi di pemyelenggara pemilu," katanya.
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2PlybkVBagikan Berita Ini
0 Response to "Bawaslu Bandung: Pengawas TPS ada yang Meninggal dan Koma"
Post a Comment