REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Afrika adalah benua terbesar kedua di dunia setelah Asia. Dengan luas wilayah 30.224.050 kilometer persegi, termasuk pulau-pulau yang berdekatan, Afrika meliputi 20,3 persen dari seluruh total daratan bumi. Jumlah penduduknya hampir mencapai satu miliar orang. Dengan 800 juta penduduk di 54 negara, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia.
Benua Afrika terbagi atas tujuh bagian, yakni Afrika bagian selatan, bagian timur, bagian timur laut, utara, tengah, barat, dan negara kepulauan. Dipisahkan dari Eropa oleh Laut Tengah, Afrika menyatu dengan Asia di ujung timur lautnya melalui Terusan Suez yang memiliki lebar 130 km. Semenanjung Sinai yang dimiliki oleh Mesir sering dianggap secara geopolitis sebagai bagian dari Afrika.
Benua Afrika selama ini kerap diidentikkan dengan kemiskinan dan ketertinggalan. Secara umum, sebagian kalangan menilai, kemiskinan yang melanda Afrika sudah demikian masif dan kompleks. Banyak faktor yang memengaruhinya. Mulai dari sejarah benua itu sebagai wilayah jajahan, maraknya korupsi, kondisi geografis, hingga konflik berkepanjangan di benua hitam itu.
Problem kemiskinan juga menjadi isu utama di Uganda. Negara di Afrika Timur ini berpopulasi sekitar 23 juta jiwa. Sebagian besar penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka pernah mengalami situasi sulit sebagai sebuah bangsa saat pertikaian antaretnis dan agama merebak, tetapi kini mereka mencoba bangkit dari keterpurukan.
Bukan pekerjaan mudah untuk mewujudkan kesejahteraan. Laporan lembaga Human Development menyebutkan, kendati beragam upaya telah ditempuh, tingkat kemiskinan tetap tidak turun. Sebaliknya, malah semakin bertambah. Tahun 1998, angka kemiskinan mencapai 35 persen dan lima tahun kemudian (2003) naik menjadi 38 persen. Kesenjangan antara kaum miskin dan kaya semakin melebar.
Warga yang paling menderita berada di kawasan timur. Angka kemiskinan di kawasan ini tercatat paling tinggi berada di seluruh Uganda. Dari sekitar 35 persen tahun 2000, meningkat drastis menjadi 46 persen dalam tiga tahun. Salah satu sebab adalah kurang berkembangnya sektor pertanian.
Komunitas Muslim Uganda pun menghadapi persoalan ini. Seperti disampaikan dosen Komunikasi Massa di Universitas Islam Uganda, Mpoza Abdul Hamid, banyak kemajuan telah dicapai kalangan Muslim. Akan tetapi, umat Islam masih terbentur masalah kemiskinan.
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2WHCkmJBagikan Berita Ini
0 Response to "Umat Islam di Uganda Terbentur Masalah Kemiskinan"
Post a Comment