REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga telah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) provinsi Papua dan Papua Barat. Dengan program BBM Satu Harga masyarakat semakin mudah mengakses BBM.
Unit Manager Communication, Relation dan CSR Pertamina MOR VIII, Brasto Galih Nugroho, di Sorong, Senin (4/2), menyatakan BBM satu harga telah mendorong efisiensi biaya transportasi, harga barang-barang terutama kebutuhan pokok menurun. Sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah 3T provinsi Papua dan Papua Barat semakin pesat.
Dia mengatakan, program BBM satu harga masyarakat semakin mudah mendapatkan akses BBM. Harga BBM yang sebelumnya berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu per liter kini jauh menurun menjadi Rp 6.450 untuk premium dan Rp 5.150 untuk solar di SPBU atau lembaga penyalur BBM resmi Pertamina.
Menurut dia, kehadiran BBM satu harga di wilayah Papua dan Papua Barat juga membuat para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semakin berkembang.
"Berbagai usaha antara lain transportasi, perdagangan, home industry, perikanan, dan pertanian terus menggeliat sejalan dengan kemudahan dan ketersediaan BBM dengan harga yang terjangkau," ujarnya.
Pertamina terus menyalurkan BBM ke wilayah 3T dari Sabang sampai Merauke. Terutama di daerah Papua melalui berbagai moda transportasi darat, sungai maupun laut.
Bahkan pada wilayah yang sulit dijangkau, lanjut dia, Pertamina menyiapkan pesawat khusus pengangkut BBM jenis ATR berkapasitas 4.000 liter untuk melayani masyarakat. "BBM Satu Harga merupakan komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama di daerah 3T agar masyarakat mendapat akses dan kemudahan energi yang terjangkau," tambah dia.
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2HQ5gphBagikan Berita Ini
0 Response to "Pertamina: BBM Satu Harga Dorong Pertumbuhan Ekonomi Papua"
Post a Comment