Search

Modernisasi Industri Jangan Sampai Kurangi Tenaga Kerja

Pemanfaatan teknologi untuk menjamin kualitas produk yang dihasilkan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani meminta, modernisasi yang mulai dilakukan industri jangan sampai mengorbankan tenaga kerja. Kendati mekanisasi produksi kini semakin efisien dengan mengandalkan mesin-mesin yang lebih modern dan canggih, pengurangan jumlah pekerja jangan menjadi pilihan utama bagi industri.

Hal ini ditegaskan Menko PMK usai meninjau dan melihat dari dekat proses produksi di pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (Tbk), di Bergas Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan ini. Menurut Puan, ia telah berkeliling melihat berbagai peralatan produksi soft capsule di pabrik industri jamu dan farmasi ini. Semuanya telah menggunakan peralatan produksi yang lebih modern dan otomatis dibandingkan sejak awal industri ini berdiri.

Namun, ia tetap mewanti-wanti, agar modernisasi tersebut jangan sampai mengurangi tenaga kerja yang mengandalkan hidup dari industri ini. Apalagi, jumlahnya sudah mencapai empat ribuan lebih tenaga kerja.

“Saya harap tetap saja, modernisasi industri ini tidak mengurangi kebutuhan tenaga kerja yang bisa ditampung di satu pabrik,” tegas Menko PMK, usai mengakhiri kunjungannya di pabrik tersebut.

Sementara itu, Direktur Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, sesuai master plan pengembangan produksi soft capsule mencapai tiga line. Dari yang sudah terpasang dan berproduksi kapasitasnya mencapai 30 ribu soft capsule per jam.

Kendati begitu, pabriknya tetap tidak mengurangi jumlah karyawan yang telah bekerja. “Karena pemanfaatan teknologi baru mesin produksi ini tak lain untuk menjamin kualitas produk yang dihasilkan,” jelasnya.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2T4gAT9

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Modernisasi Industri Jangan Sampai Kurangi Tenaga Kerja"

Post a Comment

Powered by Blogger.