Walhi Sumbar: Kebakaran Hutan di Mandeh Harus Diusut Total

Pelaku harus diberikan tindakan hukum yang optimal.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Walhi Sumatra Barat mendesak tim penegakan hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan kepolisian untuk mengusut insiden kebakaran hutan di Pulau Taraju. Pulau ini berada di dalam kawasan objek wisata Teluk Mandeh, Sungai Nyalo, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Direktur Eksekutif Walhi Sumbar Uslaini mengatakan, pelaku harus diberikan tindakan hukum yang optimal karena ada dugaan kesengajaan dalam insiden ini. "Karena pulau kecil yang masuk dari kawasan lindung yang mestinya tidak boleh ada perambahan dan pembakaran itu. Nah saya pikir upaya penegakan hukumnya tidak hanya disasar kepada pelaku pembakaran. Tapi juga siapa yang punya proyek di belakang pembakaran lahan tersebut," ujar Uslaini, Jumat (4/1).

Walhi Sumbar juga meminta Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk tidak menjadikan kasus ini delik aduan. Ia meminta polisi untuk tidak menunggu laporan terlebih dulu baru ada tindakan. Uslaini menilai bahwa kepolisian dan Pemda harus punya inisiatif untuk melakukan investigasi di lapangan untuk menemukan siapa otak di balik kebakaran di Pulau Taraju.

Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menegaskan dirinya akan bertindak cepat untuk mengusut kasus kebakaran hutan di Mandeh. Hendrajoni berencana akan turun ke lapangan sebelum akhir pekan ini untuk memastikan siapa pihak di balik insiden tersebut.

Ia sempat menduga kebakaran yang terjadi di kawasan Mandeh dilakukan dengan sengaja karena adanya tujuan pembangunan. Pedahal, katanya, Pemda sama sekali tidak pernah memberi rekomendasi maupun izin terkait pembangunan di kawasan Mandeh.

"Siapapun yang membangun di Pesisir Selatan kalau tidak ada izin dari Pemda tidak bisa bangun dia. Di samping itu, pulau itu tidak usah diperjualbelikan apalagi yang beli orang asing, enggak ada itu, tidak akan kita beri izin," katanya.

Let's block ads! (Why?)