REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Istilah tandang biasanya ada di dalam pertandingan sepak bola. Bertanding di kandang lawan. Itulah makna dari tandang. Poinnya tinggi jika menang. Andaipun kalah, tidak begitu malu. Maklum, di kandang lawan.
Lima santri Taman Pendidikan Alquran Mushala Al Barokah (TPA ALBA) yang di bina Fasilitator Desa Berdaya di Winongan Sirnoboyo Pacitan Jawa Timur, ada undangan ngaji tandang. Ngaji di depan hadirin yang tidak mereka kenal, dalam acara "Workshop Menuju Baitullah dengan Pertolongan Allah".
Mereka adalah Labib Haidarrauf, Affan Taufik Muhammad, Suci Setyowati, Rasendria Q Tiffatussyafani dan Alifya Cahyaningtyas. Hasilnya, menang. Salah sedikit memang. Tapi tidak apa-apa. Meski secara kaidah, tetap apa-apa.
Kegiatan ini diadakan di Gedung Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Kemenag Pacitan. Satu kompleks dengan Masjid Agung Darul Falah. Diadakan oleh Yayasan Khoiru Ummah Pacitan. Bekerja sama dengan Sekolah Haji dan Umrah (SHU) Baitullah.
Khoiru Ummah adalah sebuah yayasan yang memfokuskan pada kegiatan-kegiatan pendidikan berbasis Alquran. Pesantren Tahfidznya, banyak. Lahannya membentang. Desain bangunanya menawan. Dua lantai menjulang. Di Desa Kayen. Tiga kilometer sisi timur Sungai Grindulu. Yang memecah kecamatan Pacitan Kota menjadi dua bagian.
“Hari ini, Labib dan teman-temannya telah membuktikan. Jika mereka tidak hanya jago kandang. Berani tampil tandang. Untuk membuktikan capaian hafalan. Hasil tantangan dari ustaznya selama liburan sekolah. Yakni menghafalkan surat-surat panjang. An Naba, An Naziat, dan Abasa, Alhamduliah terbukti,” ujar fasilitator Desa Berdaya Sirnoboyo, Indar Siswoyo, seperti dalam siaran persnya.
Tak hanya di bidang pendidikan, Indar Siswoyo, juga melakukan berbagai program pemberdayaan lainnya. Mulai dari pemberdayaan ekonomi melalui pembinaan usaha sale anggur, pemberdayaan pendidikan melalui Rumah Baca, Pembinaan masyarakat melalui TPA dan kajian rutin hingga desa tangguh bencana.
from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2D0PX8JBagikan Berita Ini
0 Response to "Tepis Jago Kandang dengan Ngaji Tandang"
Post a Comment