Search

Muara Gembong, Perhutanan Sosial yang Hasilkan 15 Ton Udang

Hasil panen udang vaname di Muara Gembong ini bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tambak udang di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat barangkali bisa menjadi percontohan bagi daerah lain dalam mengalihfungsikan lahan perhutanan pasif menjadi lahan produksi yang menguntungkan masyarakat. Petambak udang di Muara Gembong saat ini berhasil memanen udang jenis vaname dengan estimasi produksi hingga 15 ton, berasal dari 7 kolam tambak yang ada. 

Pemerintah melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengelolaan perhutanan sosial di Muara Gembong sejak 2017 lalu. Dua BUMN, yakni Perum Perhutani selaku penyedia lahan area tambak dan Bank Mandiri sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petambak, dilibatkan dalam program pemanfaatan perhutanan sosial ini. Sebetulnya ada satu lagi BUMN yang dilibatkan, yakni Perum Perikanan Indonesia (Perindo) yang diminta berperan sebagai offtaker alias pembeli hasil produksi dari petambak. 

Saking spesialnya produksi udang di Muara Gembong kali ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang langsung untuk mendampingi petambak saat memanen udang vaname. Presiden menyebutkan, lahan yang dijadikan program perhutanan sosial saat ini seluas 11.655 hektare dengan lahan potensi garap seluas 2.036 hektare. Dari angka tersebut, Perhutani mengalokasikan lahan seluas 830,55 hektare sebagai Demontration Plot (Demplot) dari Program Perhutanan Sosial dan dua pilot project di atas lahan seluas 80,9 hektare. 

"Kita tebar benih pertama November (2017). Kita target Februari (2018) bisa panen, tapi gagal. Diulang lagi yang kedua, panen baru 50 persen dari yang sekarang. Terus diulang lagi sekarang. Pembelajaran petani memang butuh proses," jelas Jokowi usai berbincang dengan petambak udang vaname di salah satu kolam tambak di Muara Gembong, Bekasi, Rabu (30/1). 

Jokowi menyebutkan program perhutanan sosial yang dijalankan pemerintah memang tidak bisa secara instan berhasil. Ia memisalkan petambak udang di Muara Gembong yang harus mengulang tebar benih hingga tiga kali sampai mendapat angka produksi sebanyak sekarang. Hal ini pula yang melatari baru 80 hektare dari 11 ribu hektare perhutanan sosial yan sudah  dimanfaatkan sebagai tambak udang. Jokowi ingin petambak dan pemerintah menemukan pola budidaya yang tepat sebelum area tambak diperluas. 

"Memperluas tidak tergesa-gesa. Yang penting ini sudah ada contoh konkret, keberhasilan dari kegagalan. Gagal, setengah berhasil, lalu berhasil. Proses ini yang penting," jelas Jokowi. 

Jokowi menargetkan hasil panen udang vaname di Muara Gembong ini bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, sekaligus diekspor ke luar negeri. Presiden optimistis ekspor bisa dilakukan ke negara-negara seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS). 

Kementerian BUMN mencatats saat ini, tambak udang Muara Gembong telah memasuki masa panen siklus kedua. Penebaran benih telah dilakukan pada 1 November 2017 lalu di 10 kolam. Panen tiga kolam pertama dilakukan pada 10 Desember 2017 dengan hasil 1,1 ton. Disusul panen di tujuh kolam lainnya pada hari ini dengan estimasi hasil panen mencapai lebih dari 15 ribu kilogram atau 15 ton. Jumlah panen tersebut meningkat dibandingkan panen pada siklus pertama yang dilakukan pada 25 Juli 2018 dengan hasil panen 10,4 ton.

Menteri BUMN Rini Soemarno menambahkan, optimalisasi hutan negara bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus mendorong pemerataan ekonomi. Caranya, melalui pengelolaan hutan yang lebih sistematis dan intensif namun tetap berbasis pada kepentingan pengembangan ekonomi masyarakat dengan tambak udang.

BUMN, ujar Rini, juga memberikan bantuan benih dan bibit udang ke petani penggarap sejak program ini diluncurkan pada tahun lalu. Dukungan bagi pelaksanaan program hutan sosial di Muara Gembong juga dibarengi dengan program revitalisasi lahan tambak dan perbaikan infrastruktur pendukung di area tambak.

"Perbaikan infrastruktur yang dilakukan antara lain melalui perbaikan dan pengerasan jalan, pengadaan dan instalasi jaringan listrik, serta pengadaan infrastruktur pendukung tambak," kata Rini.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2RX3OpK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Muara Gembong, Perhutanan Sosial yang Hasilkan 15 Ton Udang"

Post a Comment

Powered by Blogger.