REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menugaskan Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam untuk menghitung jumlah masjid di Indonesia. Tugas menghitung jumlah masjid itu harus diselesaikan dalam waktu enam bulan.
Selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla menilai belum ada kepastian data mengenai jumlah masjid di Indonesia. "Yang paling kurang diurus oleh Menteri Agama itu urusan masjid, jadi Dirjen Masyarakat Islam ini enak tidak banyak urusannya kan, dakwah juga tidak, hitung masjid juga tidak, urusan haji diurus Dirjen Haji. Jadi tugas you selama enam bulan kasih kita jumlah (masjid) yang sebenarnya," ujar Jusuf Kalla ketika membuka Rakernas DMI di Istana Wakil Presiden, Jumat (23/11).
Tak hanya itu, Jusuf Kalla juga meminta ketua DMI di masing-masing daerah membuat pemetaan masjid agar memudahkan masyarakat. Melalui pemetaan tersebut akan tampak jumlah masjid, program masjid, dan penceramah yang memberikan khotbah. "Di situ jumlah masjid, Kiai di mana, programnya apa, masjidnya apa, semua dapat diakses," kata Jusuf Kalla.
Dalam pidatonya, Jusuf Kalla kembali mengingatkan bahwa pengurus DMI pusat dan pengurus DMI daerah dapat bersinergi untuk menjalankan misi utama yakni memakmurkan masjid, dan dimakmurkan masjid. Menurut Jusuf Kalla, masjid dikatakan makmur jika banyak orang datang ke masjid. Jusuf Kalla bersyukur saat ini banyak orang yang berbondong-bondong menuju masjid untuk beribadah.
Selain masjid yang dimakmurkan yakni, masjid memiliki fungsi untuk menjalankan program kegiatan kemasyarakatan. Misalnya saja melalui program pendidikan, kesehatan, dan dakwah. "Dimakmurkannya (masjid) kalau program kita jalan, program pendidikan, program dakwahnya jalan, program kesehatan jalan, semua bisa (jalan) kalau kita bekerja sama," kata Jusuf Kalla.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2znH72oBagikan Berita Ini
0 Response to "Wapres JK Tugaskan Kemenag Hitung Jumlah Masjid di Indonesia"
Post a Comment