Search

REI Jateng Sebut Penjualan Rumah Terus Menurun

Penurunan penjualan rumah di Jateng sudah terjadi tiga tahun terakhir

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO  - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menyatakan penjualan rumah terus menurun seiring dengan bergesernya prioritas konsumsi masyarakat. Ketua REI Jawa Tengah MR Prijanto mengatakan berdasarkan data dari REI, penurunan penjualan rumah di Jawa Tengah sudah terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

"Sebetulnya kalau dari sisi daya beli tidak ada penurunan, terbukti masih banyak rumah mewah yang terjual," kata Ketua REI Jawa Tengah MR Prijanto di Solo, Sabtu (24/11).

Menurut dia, untuk penjualan rumah dan apartemen di Jawa Tengah pada tahun 2016 terealisasi 11.500 unit, sedangkan di 2017 turun menjadi 8.900 unit. "Selanjutnya tahun ini hingga bulan September baru terjual 5.600 unit," katanya.

Ia mengatakan dari total penjualan ini 60 persennya merupakan rumah subsidi atau harga Rp130 juta, sedangkan sisanya merupakan hunian dengan harga Rp250 juta hingga Rp1 miliar.

Sementara itu, dikatakannya, sama dengan tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini ada kenaikan harga properti, yaitu di kisaran 5 persen untuk rumah subsidi dan 10-12 persen untuk rumah menengah ke atas.

"Kondisi ini merupakan akibat dari kenaikan harga tanah dan material khususnya yang harus kami impor. Bahkan untuk kenaikannya bisa sampai 15 persen," katanya.

Ia mengatakan kenaikan harga tanah dan material tersebut juga merupakan faktor pengerek harga properti. Terkait hal itu, dikatakannya, pengembang di Jawa Tengah akan banyak membangun rumah sederhana. Meski demikian, pihaknya akan mengusulkan adanya kenaikan harga, yaitu menjadi Rp140 juta.

"Ini juga untuk menyesuaikan kenaikan harga tanah dan material. Saat ini usulan harga baru tersebut sudah kami ajukan," katanya.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2zoXTOJ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "REI Jateng Sebut Penjualan Rumah Terus Menurun"

Post a Comment

Powered by Blogger.