Search

Kementan: Ada Surplus Daging Ayam dan Telur Ayam

Berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan ada surplus ayam sebanyak 269.582 ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 ketersediaan daging ayam dipastikan aman. Sebab tahun ini ada potensi surplus daging ayam sebanyak 466.445 ton, dengan rataan per bulan sebanyak 38.870 ton.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanain I Ketut Diarmita. Ia mengatakan, potensi produksi Day Old Chick (DOC) atau ayam umur sehari ayam pedaging sebanyak 3,2 miliar ekor, dengan rataan per bulan sebanyak  273.445.442 ekor atau 62,9 juta ekor per pekan.

"Potensi produksi daging berdasarkan produksi DOC tahun 2018 sebanyak 3.517.721 ton, dengan rataan per bulan sebanyak 293.143 ton," kata dia pada konferensi pers di Gedung C Kementan, Kamis (22/11). Sedangkan, proyeksi Kebutuhan daging tahun 2018 sebanyak 3.051.276 ton, dengan rataan per bulan sebanyak 254.273 ton.

Di samping Perhitungan berdasarkan potensi, lanjut Ketut, juga dilakukan penghitungan berdasarkan laporan realisasi produksi dari masing-masing perusahaan sampai dengan Oktober 2018. Berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan terdapat surplus produksi daging ayam sampai dengan November 2018 sebanyak 269.582 ton dengan rataan per bulan sebanyak 22.482 ton.

Begitu juga dengan telur ayam yang diproyeksikan berpotensi surplus sebanyak  795.071 ton per tahun atau 66.256 ton per bulan. Perlu diketahui, produksi telur ayam tahun 2018 diperoleh dari laporan data realisasi produksi DOC layer 2016, 2017 dan 2018 yakni Januari hingga Mei 2018 karena produksi telur diperoleh setelah ayam berusia 4,5 bulan.

Berdasarkan data realisasi produksi DOC 2016-2018 tersebut, populasi ayam layer komersial tahun 2018 per bulan berkisar antara 207.565.729 ekor – 222.560.615 ekor dengan rata-rata populasi per bulan sebanyak 214.153.020 ekor. Berdasarkan struktur umur diperoleh populasi layer komersial umur produktif yakni 19 hingga 88 pekan berada di kisaran 144.023.895 ekor hingga 155.112.710 ekor dengan populasi sebanyak 149.103.895 ekor.

"Produksi telur tahun 2018 dihitung berdasarkan populasi layer komersial umur produktif, sehingga diperoleh potensi produksi  telur tahun 2018 sebanyak 2.561.481 ton, atau dengan rerata per bulanan sebanyak 213.457 ton. Sedangkan proyeksi kebutuhan telur tahun 2018 sebanyak 1.766.410 ton atau dengan rerata bulanan sebanyak 147.201 ton," kata Ketut.

Harga daging ayam dan telur ayam ini diakui Ketut tetap akan mengacu sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 96 Tahun 2018. Harga acuan pembelian daging dan telur ayam di tingkat peternak atau farm gate antara Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. Sementara harga acuan penjualan di tingkat konsumen untuk telur sebesar Rp 23 ribu per kilogram dan Rp 34 ribu per kilogram untuk daging ayam.

Ia pun meminta agar integrator yang berlebih memiliki ayam tidak menyiramnya ke pasar dan mengakibatkan gejolak harga. Pengaturan pasokan di pasar harus tetap dilakukan demi menjaga harga sesuai dengan Permendag tersebut.

"Ini adalah harga yang terbaik," kata dia.

Ia menambahkan, guna menjaga stabilitas harga diharapkan pihak kepolisian daerah membentuk tim dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Yakni dengan melakukan pemantauan ketersediaan pasokan serta harga pangan strategis menjelang dan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2019.

"Kita harapkan dengan pasokan yang cukup, maka masyarakat dapat merayakan Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru  2019 dengan tenang," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2DDG4hK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kementan: Ada Surplus Daging Ayam dan Telur Ayam"

Post a Comment

Powered by Blogger.