Search

Keluarga Dufi tak Mengenal Tersangka

Dufi dikenal sebagai orang yang pintar melobi dan membangun relasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Keluarga Abdullah Fithri Setiawan atau Dufi mengaku tak mengenali tersangka pembunuhan almarhum yang telah diamankan Polda Metro Jaya. Adik almarhum, Muhammad Ali Ramdhani mengakui, dirinya memang belum dipertemukan langsung dengan pelaku. Namun, pihak kepolisian telah memberikan foto pelaku.

Ia mengatakan, pada Selasa (20/11) pukul 21.00 WIB Polda Metro Jaya meminta dirinya datang untuk membuat laporan. Ketika sampai di lokasi, pihak kepolisian meminta beberapa keterangan, termasuk nemberika foto pelaku yang sebelumnya telah tertangkap.

"Kami dimintai keterangan, BAP, ditanyakan korban mengenal pelaku atau tidak. Kami pastikan keluarga tak mengenal dan tak ada hubungan dengan tersangka," kata dia di kediaman Dufi, Cluster Catalia, Kelurahan Medang, Padegangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (21/11).

Menurut dia, kerabat almarhum Dufi juga mengaku tak mengenal pelaku. Apalagi, kata dia, almarhum selalu mengenalkan rekan kerjanya kepada keluarga.

Karena itu, Ali meyakini kakaknya itu merupakan korban perampokan. Bukan korban kejahatan akibat persaingan bisnis atau masalah kerjaan.

Ia menjelaskan, kakaknya dalam lima tahun terakhir sudah tidak lagi berkecimpung dalam dunia jurnalistik. Terakhir, Dufi memiliki pekerjaan sebagai pegawai paruh waktu di TV Muhammadiyah (TVMu) dan Direksi Pengembangan Usaha TVRI.

"Beliau sudah tidak berkecimpung di dunia jurnalistik, lebih concern ke advertising," kata dia.

Ali mengatakan, saat meninggalkan rumah pada Jumat (16/11), Dufi membawa mobil Innova berwarna putih dan berpamitan untuk melakukan pekerjaannya di TVMu. Almarhum keluar rumah pada pukul 08.40 WIB dan bilang kepada istrinya, Bayu Yuniarti Hendriyani, akan pulang cepat.

Ia melanjutkan, hingga sore hari almarhum tak memberikan kabar. Ali mengatakan, rekan kerjanya di TVMu juga sempat mengirimkan pesan Whatsapp kepada Duffi, tapi tak terbalas.

" (Pesan) temannya hanya ceklis dua, tipikal dia itu selalu membalas WA," kata Ali.

Menurut Ali, Kakaknya memang orang yang sering tak pulang hingga berhari-hari ketika sedang melakukan pekerjaan. Namun, almarhum selalu memberi kabar kepada keluarga.

"Almarhum kalau kerja memang sering nggak pulang. Kadang tiga hari, tapi selalu ngomong. Tapi Jumat itu justru bicara ingin pulang cepat. Termyata pulang cepat ke hadirat Allah," kata dia.

Ali meyakini, kakaknya dibunuh lebih oleh dua orang. Pasalnya, ia tahu betul karakter kakaknya itu. Menurut dia, almarhum tak mungkin meninggal dengan mengenaskan jika berhadapan satu lawan satu. 

"Beliau satu lawan satu masih berani melawan. Dan tidak ada luka yang begitu parah," kata dia.

Di lingkungannya, almarhum Dufi juga dikenal sebagai pribadi memiliki jiwa sosial tinggi. Ketua RT 02 RW 06 Cluster Catalina, Ikhsanudin mengatakan, sosok almarhum dikenal rajin mengikuti pengajian dan shalat berjamaah di masjid.

"Aktif di lingkungan. Kalau ada yang meninggal, dia paling siaga, siap," kata dia.

Ikhsan, yang juga merupakan rekan kerja Dufi semasa bekerja di Rakyat Merdeka, menambahkan almarhum adalah sosok yang pintar melobi dan membangun relasi. Ikhsan menceritakan sosok Dufi memiliki nilai lebih pada dua kemampuan itu.

Hal itu juga yang membuat Dufi, belakangan lebih banyak bergerak di bidang marketing daripada jurnalistik. "Dia jaringannya luas, lobi-lobinya bagus," ungkap dia.

Ikhsan mengetahui Dufi kerap berpindah di beberapa media setelah keluar dari Rakyat Merdeka. Terakhir Dufi bekerja sebagai wartawan Indopos hingga 2012, sebelum bergabung ke Beritasatu TV membidangi marketing.

"Kemudian dia pindah ke Inews, terakhir dia di TVMu, dan di TVRI juga ternyata," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2KlJs2l

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Keluarga Dufi tak Mengenal Tersangka"

Post a Comment

Powered by Blogger.