Search

Kabareskim: Masyarakat Jangan Ikut Sebarkan Hoaks Penculikan

Kabareskrim ingatkan masyarakat agar tidak sebarkan berita bohong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi beredarnya berita bohong atau hoaks Penculikan anak yang beredar belakangan ini, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Arief Sulistyanto menegaskan kepolisian tidak akan segan bertindak tegas pada penyebar hoaks. 

"Polri pasti akan melacak dan mengejar serta menangkap pelakunya, karena perilaku seperti ini tidak baik bagi kehidupan sosial masyarakat," kata Arief dalam keterangannya, Jumat (2/11).

Arief mengingatkan masyarakat agar tidak menyebarkan berita bohong, apalagi menciptakan berita bohong. Penyebaran hoaks kata dia akan menimbulkan kerugian besar bagi keamanan dan ketertiban masyarakat. 

"Jangan sekali-sekali membuat atau menyebarkan berita hoaks, apalagi yang menimbulkan keresahan masyarakat atau fitnah yang merugikan," ujar Arief menambahkan. 

Sebelumnya, berbagai berita bohong atau hoaks tentang penculikan anak beredar di media sosial dengan menampilkan foto pelaku maupun korban. Polisi pun mendapato fakta berbeda terkait hoaks tersebut. Berita di medsos tentang penculikan dibuat oleh akun berbeda dengan waktu kejadian; tempat kejadian; modus dan korban yang berbeda.

Hoaks yang tersebar dituliskan pesan tentang penculikan anak dan pencurian organ tubuh. Sehingga, kabar hoaks tersebut menimbulkan kesan yang menimbulkan rasa takut masyarakat. Dari hasil pengecekkan polisi kejadian dapat disimpulkan bahwa foto yang ditampilkan baik tersangka atau korban memang benar ada, tetapi tidak sesuai dengan fakta kejadian sebenarnya.

Hoaks itu diantaranya, foto tersangka pencuri hp diunggah sebagai foto penculik yang ditangkap, foto korban di rumah sakit terbaring dengan mata tertutup diunggaj dengan pesan 'Korban penculikan

Yang dicuri matanya'. Padahal faktanya kata Dedi, ada anak yang kelelahan naik sepeda mengalami dehidrasi kemudian meninggal dunia di rumah sakit.

Ada pula foto korban di ladang terburai perutnya diunggah dengan tulisan "Korban penculikan dan pencurian organ Tubuh". Kejadian tersebut faktanya bajwa korban perkosaan di rokan hilir yang dibunuh oleh pelakunya dan sudah ditangkap.

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2PzPnWr

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kabareskim: Masyarakat Jangan Ikut Sebarkan Hoaks Penculikan"

Post a Comment

Powered by Blogger.