REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyatakan, kondisi Sungai Cimanuk dalam kondisi krusial. Pernyataan ini muncul karena terjadi penyusutan di bawah batas normal akibat musim kemarau sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan irigasi secara maksimal.
Kepala Dinas PUPR Garut, Uu Saepudin mengatakan bahwa Sungai Cimanuk saat ini sudah pada batas krusial dan sudah tidak dalam kondisi seperti biasanya. “Musim kemarau di Kabupaten Garut telah berlangsung lama, akibatnya beberapa daerah terjadi kekeringan, termasuk debit air Sungai Cimanuk sudah menyusut drastis,” kata Uu, Jumat (19/10).
Berdasar pengamatan Uu, biasanya di kawasan hulu lebih cepat turun hujan. Sehingga air hujan dapat menambah debit air Sungai Cimanuk yang akhirnya bisa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan pertanian.
Ia menyampaikan, kondisi kedalaman normal air Sungai Cimanuk pada kisaran 30 sampai 90 sentimeter. Sedangkan saat ini ketinggiannya hanya 30 sentimeter. Akibatnya, kata dia, area pertanian di Kabupaten Garut kesulitan mendapatkan air, terutama daerah yang jauh dari hulu sungai seperti kawasan Cibatu.
Untuk menagani hal itu, Dinas PUPR pun memanfaatkan irigasi yang ada di Garut untuk bisa mengatur kebutuhan air pertanian. Saat ini, terdapat sebanyak 38 irigasi teknis yang ada di Garut. Namun, dua di antaranya sudah tidak teraliri air sehingga 36 irigasi yang adadioptimalkan agar air bisa terbagi rata.
"Sekarang diatur, makanya ada irigasi yang dalam waktu tertentu air berkurang karena dipindah ke irigasi lain," katanya.
from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2q2JjrfBagikan Berita Ini
0 Response to "Sungai Cimanuk Alami Pendangkalan"
Post a Comment