Search

Rusia dan Cina Berencana Bangun Stasiun Penelitian di Bulan

Rusia berencana mengirimkan pesawat tak berawak.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia dan Cina mengungkapkan ketertarikan mereka untuk membangun landasan di bulan. Kepala Badan Antariksa Rocosmos Rusia, Dmitry Rogozin mengungkapkan kedua negara kemungkinan bekerja sama untuk mewujudkan proyek yang penuh ambisi ini. 

Rogozin mengatakan, Rusia dan Cina sedang mempertimbangkan bekerja sama dalam membangun stasiun penelitian di Bulan. Di samping itu, Rusia juga bersiap untuk memenuhi tujuan mereka mengirimkan pesawat tak berawak ke Bulan yang diberi tenggat waktu sampai tahun 2021.

"Cina adalah mitra yang serius. Pembentukan stasiun penelitian di permukaan Bulan kemungkinan akan dilakukan dengan mitra Cina kami. Mereka bisa menjadi mitra yang seimbang di tahun-tahun mendatang," kata Rogozin, dikutip dari Newsweek, Rabu (3/10). 

Menurut sejarah, Uni Soviet merupakan negara yang mempelopori penjelajahan luar angkasa dengan capaian seperti satelit pertama dan gambar pertama dari sisi gelap Bulan. Sementara itu, Amerika Serikat menjadi negara pertama yang dapat mendaratkan seorang manusia di Bulan. 

Ketika pertarungan internasional antara Moskow dan Washington berlangsung, Beijing berusaha mengejar kekuatan-kekuatan utama. Namun, baru apda 2013 Cina mengikuti Rusia dan AS menjadi negara ketiga yang berhasil melakukan pendaratan lunak di Bulan. Sejak saat itu, Cina mengumumkan misi untuk mengirim penyelidikan ke sisi gelap bulan dan menciptakan stasiun ruang angkasa baru. 

Let's block ads! (Why?)

from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2zN86VR

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rusia dan Cina Berencana Bangun Stasiun Penelitian di Bulan"

Post a Comment

Powered by Blogger.