Rekayasa Lalu Lintas Asian Para Games Serupa Asian Games

Salah satu butir aturan di antaranya pemberlakuan ganjil-genap kendaraan roda empat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan aturan lalu lintas selama Asian Para Games sama dengan ketentuan sewaktu Asian Games. Ini terkait dengan keluar masuknya kendaraan ke kota Jakarta, khususnya pada area event berlangsung, salah satunya kawasan Gelora Bung Karno.

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida menerangkan, aturan ini hanya berlaku dari Senin-Jumat. Salah satu butir aturan di antaranya pemberlakuan ganjil-genap kendaraan roda empat di beberapa ruas jalan seperti Jalan Medan Merdeka Barat, MH Thamrin, Jendral Sudirman, Sisingamangaraja, S Parman, Gatot Subroto, MT Haryono, HR Rasuna Said, DI Panjaitan, Jendral Ahmad Yani, Benyamin Sueb, Metro Pondok Indah, dan RA Kartini.

"Rekayasa lalu lintas (selama Asian Para Games), sama dengan Asian Games, kecuali Sabtu-Ahad, bebas (seperti aturan di hari biasa)," kata Nyoman dalam diskusi di Forum Merdeka Barat, di Ruang Serbaguna, Kominfo, Jakarta, Senin (1/10).

Pada kesempatan serupa, ia mengakui publikasi mengenai Asian Para Games masih mengalami kendala. Sehingga detail event tersebut belum semua diketahui khalayak.

Hal ini dikarenakan space iklan yang tersedia masih memiliki ikatan kontrak dengan Panitia Asian Games 2018 (Inasgoc). Ia mencontohkan sudah ada sejumlah kontingen negara lain yang datang ke Jakarta.

Namun iklan di beberapa area penting masih terkait Asian Games. Tempat-tempat tersebut di antaranya, Bundaran Hotel Indonesia, dan Bandara Soekarno Hatta.

"Kami akan maksimalkan lima hari tersisa untuk mensosialisasikan semua yang terkait Asian Para Games," ujar Nyoman.

Asian Para Games merupakan multi event olahraga untuk penyandang disabilitas. Tuan rumah Asian Games otomatis juga bertindak sebagai penyelenggara Asian Para Games.

Ini ketika kalinya Asian Para Games berlangsung. Perhelatan tersebut dimulai dari 6 Oktober hingga 13 Oktober 2018 di Jakarta.

Let's block ads! (Why?)